BORNEONEES, Sampit - Puluhan nasabah mendatangani kantor Credit Union Eka Pambelum Itah (CU EPI) di Jalan Jenderal Ahmad Yani Sampit untuk menuntut pengembalian uang. Pasalnya, tidak ada kejelasan yang diterima nasabuh tersebut hingga saat ini, Rabu (13/12/2017).

Salah seorang nasabah, Saniel mengatakan, hampir selama satu tahun ini uang nasabah yang ditabung di CU-EPI tidak bisa dicairkan. Permasalahan ini pun sudah dilaporkan ke Polres Kotim hingga Polda Kalteng.

"Kami (nasabah) pernah lapor ke Polres Kotim tapi oknumnya tidak pernah dipanggil. Alasannya karena alat bukti kurang lengkap. Makanya kami laporkan ke Polda Kalteng. Namun belum ada tindak lanjutnya lagi hingga sekarang," kata Saniel.

Padahal di dalam kasus ini, Saniel menilai ada alat bukti yang kuat yakni uang milik 5.899 nasabah CU-EPI tidak bisa ditarik. Serta bukti lenyapnya uang nasabah sebesar Rp 56 miliar. Dari data yang ada, CU-EPI memiliki aset sekitar Rp 118 miliar.

"CU-EPI pernah menyatakan kerugian yang besar, sementara dari hitungan yang ada, mereka (CU-EPI) memiliki aset Rp 118 miliar. Masa kami tidak bisa mengambil uang kami sendiri," kata Saniel heran.

Sementara itu, Dewi Staff ahli management CU-EPI menyatakan tidak bisa memberikan keterangan lebih atas kasus ini. Para karyawan yang masih bertahan pun lantaran masih merasa ada tanggungjawab meski tanpa kepastian gaji.

"Kami (karyawan) yang masih bertahan karena merasa masih ada tanggungjawab dan merasa ada beban moral. Meskipun gaji tidak jelas. Banyak karyawan yang sudah berhenti. Hanya tersisa kami," terang Dewi. (ACHMAD SYIHABUDDIN/B-11)