BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Tokoh masyarakat Kabupaten Kapuas yang juga mantan Ketua DPRD Kapuas Iber H Nahason mempertanyakan kasus perusakan rumah jabatan (rujab) Bupati Kapuas yang terjadi di bulan Agustus lalu. Pasalnya, meski sudah meneetapkan oknum anggota DPRD Kapuas BD sebagai tersangka, proses kasus ini terkesan berlarut-larut.

Sehingga, kata dia, ada kesan pembiaran oleh lembaga DPRD Kapuas terhadap kasus ini. "

Ada apa ini Sedangkan ini merusak fasilitas (publik) yang merupakan aset pemerintah. Kenapa seolah-olah kasus ini ditahan-tahan. Saya minta aparat berwenang segera memproses kasus ini secara sungguh-sungguh, jangan sampai menjadi pertanyaan masyarakat. Saya sebagai tokoh masyarakat mendesak kasus ini segera dituntaskan," tegas Iber saat ditemui Borneonews di kediamannya, Kamis (14/12/2017).

Menurut pria yang akrab disapa Ibeng ini, jangan sampai nanti ada orang lain yang juga melakukan hal yang sama dengan BD dan aparat penegak hukum akan kesulitas untuk secara tegas memprosesnya. Pasalnya, ada contoh kasus yang sama dan pelaku terkesan dibiarkan.

"Saya meminta kepada pihak penegak hukum untuk melakukan tindakan tegas tanpa pandang bulu. Dalam proses hukum jangan pilih-pilih, mau dia anak siapa atau keluarga siapa, itu harus ditindak tegas. Saya juga minta sidang secepatnya kembali digelar. Jangan sampai ada terkesan menunda, karena masyarakat kan tidak suka dengan tindakan yang bersangkutan," tegasnya.

Sementara itu tambah Ibeng, masalah lain yakni kenapa hingga kini DPRD tidak mengambil tindakan, padahal yang bersangkutan jelas-jelas telah melanggar kode etik.

"Kenapa ada kesan pembiaran oknum preman di dalam lembaga dewan, ini sangat memalukan. Jadi kelihatannya, DPRD dan aparat seakan-akan melindungi. Memalukan sekali kita mempunyai wakil rakyat yang seperti itu perilakunya," pungkasnya. (DJIMMY NAPOLEON/B-8)