BORNEONEWS, Buntok ' Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Barito Selatan tahun anggaran 2018 mengalami defisit Rp 57,7 miliar.

Fakta ini terungkap saat rapat paripurna XXIV masa sidang III tahun 2017 dengan agenda penyampaian laporan hasil rapat gabungan komisi dengan tim pemerintah daerah di ruang rapat paripurna, Jumat (15/12/2017).

Juru bicara komisi, Jarliansyah mengatakan terjadinya defiti disebabkan tingginya belanja daerah dibandingkan pendapatan daerah. Belanja daerah Rp1,055 triliun, sedangkan pendapatan Rp73,575 miliar.

'Setelah melalui proses pembahasan dan meski mengalami defisit cukup besar RAPBD 2018 ini bisa kita terima dan disepakati menjadi perda,' katanya.

Namun tentunya terlebih dulu dikonsultasikan dengan Gubernur Kalimantan Tengah untuk mendapatkan verifikasi dan evaluasisehingga bisa sah menjadi APBD.

Untuk menutupi defisit pihaknya bekerja sama dengan eksekutif untuk menambah pendapatan. Kalaupun itu tidak tercapai sampai perubahan nanti, maka dapat diresonalisasi baik melalui semua SOPD maupun proyek yang dianggap tidak skala prioritas, sehingga dari sana nanti akan menutup anggaran defisit yang sesungguhnya.

Intinya antara eksekutif dan legislatif tidak menunggu melainkan kreatif bagaimana untuk mencapai pemasukan itu, sehingga pada saatnya nanti pertanggungjawaban.

Bupati Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri mengucapkan terima kasih karena telah diterimanya RAPBD 2018. (URIUTU DJAPER/B-6)