BORNEONEWS, Kuala Kapuas ' Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (Disperindagkop dan UMK) Kapuas mengendus adanya permainan harga gas elpiji subsidi 3 kg di tingkat pangkalan.

Kepala Disperindagkop dan UMK Kapuas Suparman mengatakan pihaknya bersama Polres Kapuas melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan gas elpiji di Kota Kuala Kapuas, Selasa (19/12/2017). "Karena adanya kenaikan (harga) gas tiga kilogram ini membuat masyarakat menjadi resah dan kenaikan ini terjadi setiap menjelang hari Natal dan Tahun Baru," kata Suparman.

Ia melanjutkan tim gabungan Pemkab Kapuas bersama Polres Kapuas kemudian masuk ke pangkalan-pangkalan untuk melihat secara langsung apakah ada yang tidak beres dengan distribusi gas elpiji bersubsidi tersebut.

"Kami nanti akan melayangkan surat kepada pihak pangkalan sebagai bentuk teguran agar tidak menjual melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp17.500,- ," cetus dia.

Ia menegaskan, jika setelah surat itu terbit dan masih ditemukan ada pangkalan yang menjual gas melebihi HET maka akan diproses secara hukum. Saat ini, ada sekitar 100 pangkalan yang ada di Kota Kuala Kapuas.

"Memang hasil sidak tadi banyak pangkalan mengakui sudah menjual sesuai dengan HET. Namun saat ini, mereka mengalami kekosongan. Padahal, kenyataannya pihak pengecer menjual dengan harga Rp28-30 ribu karena mengaku dari pangkalan sudah mahal menjualnya, " pungkas dia. (DJIMMY NAPOLEON/B-8)