Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bungo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Akankah Harga CPO Pekan Ini Tembus RM2.322@ 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 06 September 2018 - 11:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Melemahnya nilai tukar mata uang negara berkembang, termasuk ringgit Malaysia dan rupiah, sebenarnya memberikan sentimen positif bagi pergerakan harga minyak sawit (CPO).

Itu terlihat dari lompatan harga CPO pada perdagangan Selasa (4/9/2018) yang mencapai level tertinggi dua bulan, sekaligus penguatan dalam tiga sesi berturut-turut. Selain berkat sentimen positif melamahnya ringgit, kenaikan harga CPO itu juga karena dipengaruhi oleh menguatnya harga minyak nabati pesaing minyak sawit di pasar global, seperti minyak kedelai di AS dan China.

Ringgit turun 0,2 persen menjadi 4,1370 per dolar AS, yang terendah sejak 22 November, sedangkan rupiah bergerak di kisaran Rp14.800-an per dolar AS.

Adapun harga CPO berjangka kontrak pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 1,8 persen menjadi 2.298 ringgit ($555,47) per ton pada perdagangan Selasa. Bahkan harga CPO sempat melonjak hingga 1,9 persen menjadi 2.301 ringgit.

Sedangkan pada hari berikutnya, tren penguatan harga CPO itu terhenti setelah sejumlah analis memperkirakan kenaikan cadangan minyak sawit, selain juga dipengaruhi oleh melemahnya harga minyak mentah dunia dan koreksi pasar. 

Harga CPO kontrak November di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun 0,3 persen menjadi 2.291 ringgit ($552,58) per ton, Rabu (5/9/2018). 

"Secara teknikal pasar telah mengalami jenuh beli, plus antisipasi kenaikan stok dan melemahnya harga minyak mentah dunia," kata seorang pelaku pasar di Jakarta, Kamis (6/9/2018), seraya menambahkan bahwa ekspektasi kenaikan stok itu terkait dengan proyeksi kenaikan produksi. 

Dengan tren pelemahan mata uang negara berkembang yang terus berlanjut, pasar kini berharap harga CPO kembali merangkak naik, terutama bila melihat pola pergerakan harga pada pekan ini.

Analis pasar komoditas dan energi Reuters, Wang Tao, memperkirakan harga CPO akan naik ke level 2.322 ringgit per ton dalam pekan ini, yang mengacu pada pola pergerakan dan analisis proyeksi. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru