Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hyundai dan LG Siap Investasi di Sektor Hilir Sawit Kalbar

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 10 September 2018 - 09:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dua perusahaan raksasa asal Korea Selatan, Hyundai dan LG, menyatakan komitmen mereka untuk menanamkan investasi di Provinsi Kalimantan Barat, khususnya di sektor hilir industri sawit.

Tak hanya menanamkan modal, kedua perusahaan asal Negeri Ginseng tersebut juga akan membawa teknologi terbaru untuk mengembangkan industri hilir sawit. Investasi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi produk berbasis sawit di Tanah Air untuk diekspor ke pasar global.

Adapun teknologi terbaru itu mampu mengolah limbah sawit berupa gas metana menjadi bahan campuran biodiesel, sehingga diharapkan dapat mendukung program biodiesel B20 yang dicanangkan pemerintah demi menyerap stok minyak sawit.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyambut baik komitmen Hyundai dan LG yang akan berinvestasi di Kalbar dalam sektor hilirisasi perkebunan kelapa sawit.

"Kita menyambut baik rencana membangun pabrik pengolahan limbah tandan sawit menjadi biodiesel. Industri hilir ini sesuai dengan kebutuhan Indonesia masa sekarang. Pemerintah pusat sudah mewajibkan pencampuran solar dengan 20 persen biodiesel dari sawit atau B20," kata Sutarmijdi di Pontianak akhir pekan lalu.

Menurut Sutarmidji, emisi rumah kaca dari gas metan limbah sawit telah menjadi isu dunia, terutama di Eropa. Untuk itu, pengolahan limbah sawit menjadi energi ramah lingkungan, akan meningkatkan nilai tambah komoditas andalan negeri ini. 

Investasi asal Korea Selatan itu juga mampu menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar, dengan produksi yang dihasilkan pun sangat besar, yakni 1,5 juta ton per tahun. 

Pada kesempatan itu, Sutarmidji pun berjanji untuk mempercepat perizinan di tingkat provinsi bagi investasi ini. Soal lokasi, rencananya akan ditempatkan di Kabupaten Kubu Raya, karena area tersebut dekat dengan pelabuhan dan bandara. 

Untuk tahap awal, kedua perusahaan tersebut akan terlebih dahulu melakukan riset dan uji kelayakan dengan menggandeng Universitas Tanjungpura. Investasi awal yang disiapkan sebesar Rp500 miliar dan dibutuhkan lahan seluas 2,5 hektare. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru