Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Indragiri Hulu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Ada Peluang CPO Lanjutkan Penguatan

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 14 September 2018 - 14:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit mentah (CPO) berpeluang melanjutkan kenaikannya pada akhir pekan ini, setelah menghentikan pelemahan dalam lima sesi terakhir ketika berakhir naik 0,3 persen di level RM2.243 pada Kamis (13/9/2018) berkat outlook permintaan yang kuat. 

"Pelaku pasar di Kuala Lumpur mengatakan bahwa membaiknya permintaan dapat mendukung kenaikan harga lebih lanjut. Pengiriman minyak sawit Malaysia mungkin meningkat dua digit pada September karena lonjakan permintaan," kata analis PT Monex Investindo Futures Faisyal dalam risetnya di Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Kenaikan ekspor juga dapat didukung oleh tingkat pajak minyak kelapa sawit nol persen untuk bulan September, turun dari 4,5 persen di bulan lalu. 

Berdasarkan data survei perusahaan kargo menunjukkan volume ekspor minyak sawit Malaysia untuk periode 10 hari pertama September melonjak dari bulan sebelumnya.

Societe Generale de Surveillance, Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia masing-masing melaporkan kenaikan ekspor masing-masing sebesar 44 persen, 63 persen dan 69,5 persen.

Sementara itu, untuk sentimen negatif bisa datang dari pelemahan harga minyak kedelai dan penguatan mata uang ringgit. 

Harga kontrak minyak kedelai pada September di Chicago berakhir turun 0,2 persen, sedangkan kontrak minyak kedelai untuk Januari di Dalian Commodity Exchange China juga berakhir melemah 1,3 persen. 

Pergerakan ringgit pada Jumat pukul 11.22 terpantau menguat 0,22 persen di level 4.1415. Ringgit yang menguat akan membuat harga minyak sawit menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. 

Untuk harga CPO kontrak November 2018 pada hari ini dibuka di level RM2.235, dengan level tertingginya di RM2.242 dan level terendahnya di RM2.230 dengan harga saat ini sedang berada di level RM2.346.

"Potensi pelemahan pada hari ini perlu konfirmasi penembusan di bawah level RM2.230 (Support 1), RM2.220 (Support 2), dan RM2.210 (Support 3), dan jika harga berbalik menguat, harga berpotensi naik untuk menguji level RM2.243 (Resisten 1), RM2.250 (Resisten 2) dan RM2.265 (Resisten 3)," ucap Faisyal. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru