Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Kotabaru Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

 Jurnalisme Data: Membunyikan Data itu Paling Penting, Tapi Sulit

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 19 September 2018 - 08:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya – Mengolah data dari deretan angka supaya bisa ‘berbunyi’ dan mudah dicerna masyarakat umum, tidaklah mudah. Namun, jurnalisme data ini sungguhlah penting.

Untuk mendistribusikan data agar sampai dengan baik dan benar kepada publik, juga perlu diamankan agar tidak bias antara maksud pihak pembuat data dengan penyaji, serta terhindar dari miskomunikasi akibat salah arti.

“Kemampuan membunyikan data, itu paling penting tetapi itu sulit. Bagaimana menjelaskan data agar mudah dicerna dan dipahami masyarakat yang memerlukan data, memang tidak mudah,” kata Razali Ritonga, mantan Kepala Pusdiklat BPS Pusat, saat workshop wartawan bersama BPS Kalteng, Selasa (18/9/2018).

Dia juga mengingatkan agar wartawan konsisten dan memegang teguh prinsip jurnalistik, tidak manipulatif, dan tidak terjebak membuat opini sendiri saat memberitakan data.

Wartawan pun bisa mengkritik produsen data yaitu BPS, dengan membandingkan dengan fenomena lapangan.

“Ada tiga pilar dalam hal ini untuk menjaga tidak distorsi. Yaitu wartawan, BPS, dan Publik. Ketiganya saling bisa sinergi dalam membangun kesadaran data yang baik di tengah masyarakat,” tandasnya.

Sementara, Amos Adam Residu, mewakili Kepala BPS Kalteng mengatakan, whorksop menulis data ini untuk menyamakan persepsi. Untuk mengetengahkan data kepada publik dengan persepsi yang sama antara media sebagai pengolah konten informasi, dengan BPS sebagai penyedia produk data.

“BPS menyediakan data informasi iya, tetapi kami tidak punya jangkauan luas untuk sampaikan kepada masyarakat. Jangkauan itu ada di wartawan. Agar data yang sampai di pembaca itu sama dengan persepsi BPS, maka harus ada penyamaan persepsi supaya penyampaian isi bisa jelas dan tepat sasaran,” beber dia. (ROZIQIN/B-11)

Berita Terbaru