Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Mukomuko Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Petani Merasakan Dampak Kebijakan Perusahaan Sawit

  • Oleh Naco
  • 24 September 2018 - 17:16 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kalangan petani kelapa sawit merasakan dampak akibat kebijakan di sejumlah perusahaan perkebunan penerima tandan buah segar (TBS) milik petani. 

Belakangan ini sejumlah perusahaan mulai mengurangi pasokan dari petani. Hal itu sudah disampaikan ke DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) untuk diselesaikan .

Maka dari itu mereka meminta agar seluruh perkebunan di Kotim tetap bisa menerima hasil sawit dari warga apalagi TBS  yang dijual merupakan TBS hasil dari kebun warga. 

"Kami juga akan memanggil sejumlah perusahaan yang enggan menerima TBS warga," kata Supriadi, Wakil Ketua DPRD Kotim, Senin (24/9/2018). 

Lanjut dia,  beberapa tahun sebelumnya perusahaan masih menerima  tetapi secara mendadak menolak membeli hasil kebun warga. 

Akibatnya petani di Kotim mengeluh, mereka mengakui ada yang sulit menjual TBS. Selain itu harganya juga jauh anjlok dari sebelumnya yang Rp400 kini menjadi Rp 600- Rp800 per kilogramnya.

Padahal lanjut dia buah hasil petani asal usulnya jelas dari kebun warga, mestinya PBS menerimanya bahkan mempriotaskannya.

"Persoalan itu memang sejak awal sudah kami prediksi, apalagi perusahaan yang mulai  kesulitan pendanaan dan mulai mengefektifkan produksi," tukasnya

Melihat persoalan ini ia mendesak Pemkab Kotim bersikap  untuk mencari solusi cepat. Sementara itu untuk solusi jangka panjang dia meminta agar pemerintah daerah mulai merencanakan pembangunan pabrik kelapa sawit. Pabrik itu akan dinaungi di bawah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).(NACO/B-5)

Berita Terbaru