Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Ogan Komering Hulu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jika Pusat tak Bersikap Soal Pemekaran Kabupaten, Warga Ancam Turunkan Massa Lebih Banyak

  • Oleh Naco
  • 24 September 2018 - 17:26 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Sejumlah kepala desa dan tokoh masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  bersama sejumlah perwakilan masyarakat se Indonesia mengancam akan menurunkan massa lebih banyak lagi.

Itu mereka tegaskan saat melakukan aksi di depan Istana Negara, di mana massa mendesak Presiden RI Joko Widodo untuk mencabut moratorium pemekaran, Senin (24/9/2018). 

Tidak hanya itu mereka juga menyebut moraturim itu sebagai bentuk arogansi dari Pemerintah Pusat yang membuat sejumlah daerah makin tertinggal.

Bahkan dari kalangan DPRD Kotim turut ikut melakukan aksi itu di depan istana negara. Kepada Pemerintah Pusat mereka memberi waktu sebulan ke depan untuk merealisasi tuntutan itu. 

"Jika tidak kami akan kembali ke Jakarta menyampaikan aspirasi dengan jumlah masa lebih banyak. Kami tergabung dalam masyarakat Kotara dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia," kata tokoh masyarakat di Kotim Handoyo J Wibowo, Senin (24/9/2018).

Anggota DPRD Kotim yang turut ikut turun ke jalan itu menegaskan kalau tuntutan mereka tersebut salah satunya bagaimana Kotara bersama daerah lainnya ini segera menjadi daerah otonom baru. 

"Sekarang ini pemerintah pusat harus kita tekan supaya secepatnya mencabut moraturium itu," kata Ketua Komisi I DPRD Kotim itu.

Ditegaskan Handoyo jika presiden tidak mengabulkan tuntutan mereka maka dalam waktu dekat ini mereka yang tergabung dalam forum koordinasi nasional pembentukan daerah otonom baru (Forkonas PP DOB) ini tidak akan berhenti sampai di situ saja.

Sejumlah langkah dan upaya sudah mereka persiapkan apalagi di DOB itu tergabung sebanyak 173 DOB. "Kami hanya minta agar PP tentang Desain Besar Penataan Daerah dan Penataan Daerah sebagai penjabaran UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah segera diterbitkan," pungkasnya. (NACO/B-5)

Berita Terbaru