Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Kepulauan Riau Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Harga CPO Bakal Bergerak Positif 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 15 Oktober 2018 - 18:06 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga acuan minyak sawit berjangka (CPO) berakhir menguat tajam, Jumat (12/10/2018), yang merupakan gerakan rebound setelah melemah dalam dua sesi terakhir.

Penguatan harga CPO itu terutama sentimen positif dari kenaikan harga minyak kedelai pada akhir pekan lalu. Kejatuhan besar-besaran di pasar saham dan komoditas AS serta data ekspor yang lemah dan meningkatnya stok September, menjadi penyebab utama penurunan tajam harga CPO pada dua sesi sebelumnya.

"Pada hari Jumat, CPO turun 1,3 persen menjadi 2.194 ringgit per ton, dibandingkan dengan harga penutupan Jumat lalu di level 2.223 ringgit, atau merosot 29 poin," kata Tim Analis PT Monex Investindo Futures dalam risetnya awal pekan ini.

Data terbaru Amspec menyebutkan adanya penurunan ekspor sebesar 39,08 persen pada periode 1 hingga 10 Oktober, yang mencapai total 308.380 MT, dari 506.212 MT yang dikirim selama periode 1 hingga 10 September.

Sedangkan Societe Generale de Surveillance (SGS) melaporkan penurunan ekspor 15,31 persen untuk produk minyak sawit selama periode 1 hingga 10 Oktober yang mencapai 351.669 ton, dari 415.275 ton yang dikirim selama periode 1 hingga 10 September.

Meskipun terjadi pelemahan bursa saham Wall Street yang berlanjut hingga Jumat akhir pekan lalu, harga CPO berhasil rebound pada akhir pekan lalu karena mengikuti kenaikan harga minyak kedelai di Chicago Chicago Board of Trade (CBOT).

Rebound kuat mungkin terjadi dalam waktu dekat dan pergerakan grafik pada akhir pekan lalu menguatkan sinyal rebound. Meski demikian, CPO masih dalam tren pelemahan seiring dengan 'lower-high' dan 'lower-low' terbentuk dari beberapa sesi sebelumnya. Juga ada level resistance kuat di RSI 60 dan harga CPO mungkin akan mengkuji kembali di level tersebut segera.

Saat ini, pasar menunjukkan bahwa CPO akan menguji kembali level 2.200 dan 2.235. Dalam sepekan ke depan, CPO mungkin akan terus diperdagangkan positif.

Level resistance 2.200 sudah ditetapkan dan jika CPO gagal menembus di atas level resistance pertama, CPO kemungkinan bergerak menuju level support pertama di 2.160.

Level resistance akan diposisikan di level 2.200 dan 2.235, sedangkan level support berada di level 2.160 dan 2.140. Level ini akan dipantau dalam dalam sepekan ke depan. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru