Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Banggai Laut Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: CPO akan Bergerak di Kisaran 2.214-2.228

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 17 Oktober 2018 - 16:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Minyak sawit diperkirakan bergerak di kisaran RM2.214-2.228 per ton, sebelum menguji kembali level resistance di RM2.251.

Level resistance itu mengacu pada level proyeksi 100 persen gelombang naik (c) dari level rendah RM2.153 pada 11 Oktober lalu.

Jika harga CPO menembus di atas RM2.251 bisa mendorong naik ke level RM2.274 per ton, demikian analisis Reuters medio pekan ini. 

Di sisi lain, keputusan Malaysia untuk mempertahankan bea keluar atas minyak sawit mentah (CPO) untuk periode November di angka nol persen, dinilai akan mendongkrak kinerja ekspor, dan pada akhirnya akan ikut memacu penguatan harga CPO.

Adapun harga CPO berjangka pada sesi pertama perdagangan Rabu bergerak naik 0,3% menjadi RM2.250 per ton. Malaysia melakukan penghitungan harga referensi minyak sawit di angka RM2.073,97 (US$499,51) per ton pada November. Bila harga minyak sawit di atas RM2.250 akan dikenakan pajak ekspor.

Pada awal pekan ini, harga CPO jatuh dari level tertinggi satu pekan menjadi ditutup turun, karena data ekspor menunjukkan ekspor mengalami penurunan. Harga CPO untuk pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange melemah 0,2 persen pada level RM2.188 ($526,72) per ton.

Untuk harga minyak nabati pesaing sawit, yakni kedelai di pasar komoditas AS melonjak 2,8 persen pada awal pekan ini karena kondisi panen yang tak sesuai ekspektasi di kawasan Midwest.

Sedangkan harga minyak mentah tetap menguat di tengah ketegangan geopolitik atas hilangnya seorang wartawan Arab Saudi yang memicu kekhawatiran tentang pasokan dari Riyadh, tetapi dibebani oleh kekhawatiran atas prospek permintaan jangka panjang. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru