Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Siak Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bantuan Dana Replanting Sawit Diusulkan Naik Demi Kurangi Beban Petani

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 18 Oktober 2018 - 11:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Bantuan biaya peremajaan (replanting) kebun kelapa sawit petani diusulkan naik menjadi Rp35 juta per hektare (ha) dari saat ini Rp25 juta per ha. 

Usulan itu disampaikan karena bantuan sebesar Rp25 juta belum mampu mengurangi beban petani. Tahun ini, pemerintah menargetkan peremajaan kebun sawit petani 185 ribu ha. Program itu ditetapkan pemerintah dengan menggunakan alokasi anggaran dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS).

"Usulan itu telah diajukan melalui Surat Menteri Pertanian kepada Menko Perekonomian, namun hingga kini belum ada pembahasan lebih lanjut. Sudah diusulkan lewat surat Pak Menteri (Menteri Pertanian) ke Menko Perekonomian,” kata Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang di Jakarta medio pekan ini. 

Dalam program peremajaan kebun sawit petani, menurut Bambang, terjadi perkembangan atau dinamika di lapangan. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melihat angka Rp 25 juta atau Rp 100 juta per kepala keluarga (KK) tidak mencukupi.

"Karena mempertimbangkan masih banyak lahan yang harus dibantu replantingnya, kami apresiasi usulan itu tapi tidak usah sepenuhnya. Diusulkan naik menjadi Rp 35 juta per ha," papar dia.

Seperti diketahui, pemerintah tengah memacu peremajaan kebun sawit petani rakyat guna memacu produktivitas kelapa sawit serta memperbaiki tata kelola dan cara berkebun yang baik. Dari total 5,61 juta ha lahan sawit rakyat, pemerintah memperkirakan lahan seluas 2,40 juta ha di antaranya mendesak diremajakan.
 
Ditjen Perkebunan Kementan mencatat, per 20 Agustus 2018, dari total 14.792,15 ha rekomendasi teknis (rekomtek) yang diterbitkan sepanjang 2017-2018 di delapan provinsi mencakup 6.727 KK pekebun, realisasi tanam hanya 4.223,55 ha. Padahal pemerintah menargetkan peremajaan kebun sawit rakyat 2016 dan 2017 masing-masing 200 ha dan 20.780 ha. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru