Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lampung Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kemenperin Dukung Penuh Industrialisasi Komoditas Sawit 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 31 Oktober 2018 - 10:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Minyak sawit mentah (CPO) telah diakui sebagai komoditas andalan untuk menarik devisa. Tapi seiring terus melemahnya harga CPO global, perlu upaya lebih bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah bagi komoditas ini.    

Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu program hilirisasi di sektor industri minyak kelapa sawit guna mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Industri pengolahan sawit selama ini mampu berkontribusi signifikan bagi Indonesia karena sebagai produsen dan eksportir terbesar dunia," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, medio pekan ini.

Program peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri tersebut, telah menghasilkan kinerja gemilang, yang terlihat dari indikator rasio ekspor produk hulu dengan produk hilir yang semula 60:40 persen pada 2010, bergeser menjadi 22:78 persen pada 2017.

Kemenperin mencatat komoditas kelapa sawit, CPO dan produk turunannya menjadi pemasok utama terhadap kinerja ekspor nasional dengan nilai sebesar US$22,97 miliar pada 2017 (tidak termasuk oleochemical dan biodiesel).

Capaian ini membuat Indonesia dapat menguasai 52 persen pasar ekspor minyak sawit di dunia.

"Ekspor produk berbasis kelapa sawit yang didominasi oleh produk hilir bernilai tambah tinggi ini menjadi salah satu penopang perolehan devisa negara dan berperan penting dalam menjaga penguatan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing," papar Airlangga. (NEDELYA RAMADHANi/m)
 

Berita Terbaru