Sistem Informasi Pemetaan & Manajemen Pemenangan Pilkada

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Instiper Yogyakarta Siapkan Industri Sawit Nasional Berkelanjutan  

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 01 November 2018 - 11:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tuntutan pasar global terhadap industri sawit berkelanjutan telah diantisipasi oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia, salah satunya adalah Institut Pertanian Yogyakarta (Instiper).

Saat ini Instiper tengah berupaya mewujudkan pembangunan perkebunan kelapa sawit berbasis teknologi sebagai langkah menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni di perkebunan kelapa sawit.

"Instiper berusaha mewujudkan harapan Presiden Jokowi, supaya Instiper berperan mewujudkan pembangunan perkebunan kelapa sawit berbasis teknologi maju untuk mencapai sustainable development goals (SDGs)," kata Rektor Instiper Yogyakarta Purwadi di Yogyakarta medio pekan ini.

Purwadi juga menyebutkan bahwa saat ini Instiper Yogyakarta telah melakukan loncatan ke depan dalam menghadapi revolusi industri generasi 4.0 melalui transformasi New Instiper with advance technology (NIwAT) dan telah memanfaatkan teknologi maju untuk manajemen kelapa sawit.

Selain itu, kata dia, perguruan tinggi pertanian di Yogyakarta ini juga telah memiliki Artificial Intelegence Research and Innovation Center for Agroindustry (AIRICA), yaitu pusat riset dan inovasi kecerdasan buatan di bidang agroindustri.

"Kami juga menyiapkan desain alat mesin perkebunan kelapa sawit seperti 'crane graber' dan alat transportasi roda tiga serta alat deteksi kematangan buah dengan AI (Artificial Intelegence)," katanya. 

Dengan demikian, kata dia, tidak mengherankan jika Instiper Yogyakarta saat ini telah mengukuhkan posisinya sebagai perguruan tinggi swasta pertanian tertua di Indonesia dengan kompetensi khusus bidang perkebunan dan kehutanan terutama kelapa sawit.

Tak hanya itu, Instiper Yogyakarta juga memiliki program Pendidikan dan Pelatihan Kelapa Sawit Setara Diploma 1, yang merupakan pendidikan gratis bagi anak petani dan buruh tani kelapa sawit. Hal ini sebagai bentuk kepedulian Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) terhadap pendidikan anak petani dan buruh tani kelapa sawit. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru