Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Langkah India Diharapkan Dongkrak Harga CPO 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 05 November 2018 - 11:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tren pelemahan harga minyak sawit mentah (CPO) belakangan ini diharapkan dapat teratasi setelah India memangkas bea masuk untuk komoditas ini tahun depan.

Hal itu sebagai kelanjutan dari perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara India-Malaysia. Menteri Industri Utama Malaysia Teresa Kok berharap FTA antara India-Malaysia ini akan memberikan sentimen positif bagi perdagangan komoditas ini di antara kedua negara.

Menanggapi sentimen di pasar yang mengacu pada rencana India menurunkan bea masuk terhadap CPO, Kok mengatakan para analis dan pengamat berharap berita-berita positif itu dapat mendorong dinamika pasar minyak sawit.

“Di kementerian ini, kami tetap berharap kesepakatan FTA antara Malaysia dan India akan memberikan dampak positif bagi perdagangan minyak sawit kedua negara, dan secara umum hal itu akan membantu mendorong dinamika pasar,” kata Kok seperti dilansir The Edge Markets.

Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Cooperation Agreement) yang telah dilaksanakan antara India dan Malaysia, akan berimbas pada penurunan bea masuk terhadap CPO dan minyak sawit olahan (refined palm oil/RPO) masing-masing sebesar 40% dan 45%, yang berlaku efektif pada 1 Januari 2019.

Berdasarkan beberapa laporan media, India kemungkinan akan menurunkan bea masuk terhadap CPO dan RPO masing-masing sebesar 4 persen pada Desember mendatang.

Itu artinya, bea masuk terhadap CPO turun menjadi 40% dari 44%, dan untuk RPO menjadi 50% dari 54%.

Hingga akhir pekan lalu, kontrak CPO untuk January 2019 diperdagangkan turun RM6 menjadi RM2.144. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru