Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lebong Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Harga CPO Pulih ke RM2.200-2.500 Desember 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 15 November 2018 - 07:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sejumlah analis masih mengkhawatirkan tingginya stok minyak di Malaysia, yang naik hingga 8 persen secara bulanan menjadi 2,72 juta ton pada Oktober.

Persediaan yang meningkat itu terutama disebabkan oleh produksi yang lebih tinggi, yakni naik 6 persen (m-o-m) menjadi 1,96 juta ton, sementara ekspor melambat, yakni turun 3 persen (m-o-m) menjadi 1,57 juta ton.

Analis di Affin Hwang Investment Bank Bhd (AffinHwang Capital) mengatakan kenaikan produksi CPO pada Oktober adalah produksi CPO bulanan tertinggi selama 12 bulan terakhir karena peningkatan produksi di Semenanjung Malaysia dan Sabah, meningkat sebesar 5,7 persen dan 15,1 persen masing-masing menjadi 1,01 juta metrik ton dan 0,5 juta metrik ton. Sedangkan produksi CPO di Sarawak turun 2,1 persen m-o-m menjadi 0,45 juta metrik ton.

Namun demikian, meski ekspor lebih rendah untuk Oktober, Kenanga Investment Bank Bhd (Kenanga Research) mengamati adanya peningkatan signifikan untuk ekspor ke China, yaitu tumbuh 94,2 persen. "Hal itu mengindikasikan China telah memenuhi komitmennya untuk meningkatkan impor CPO dari Malaysia," kata Kenanga.

“Sementara kami mengamati ekspor yang lebih rendah ke India (penurunan 56,5 persen) dan Uni Eropa (penurunan 27,2 persen), perlu dicatat bahwa pembelian kumulatif hingga Oktober 2018 dari negara-negara itu masih naik masing-masing sebesar 9 persen dan 2 persen (yoy).

Berbeda lagi dengan analis Alam Lim dari MIDF Amanah Investment Bank Bhd (Riset MIDF), yang mempertahankan perkiraan harga CPO rata-rata RM2.400 per ton untuk 2018.

Terkait dengan ini, Kenanga Research memperkirakan harga CPO akan pulih ke level RM2.200 hingga RM2.250 pada Desember, mengacu pada kemungkinan perlambatan produksi musiman dan faktor lain, termasuk perpanjangan mandatori B20 di Indonesia dan janji China untuk meningkatkan impor CPO dari Malaysia. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru