Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Badung Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jangan Saling Ngotot Lagi

  • Oleh Naco
  • 19 November 2018 - 17:20 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Rapat Kompilasi akhir Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kotim Tahun 2019  berjalan alot karena dari kebutuhan anggaran hasil rapat mitra kerja antara  komisi di DPRD berjumlah Rp254 miliar. 

Wakil Ketua DPRD Kotim, H Supriadi menegaskan agar jangan saling ngotot lagi. Pasalnya eksekutif hanya mampu menyediakan sekitar Rp137 miliar. 

Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kotim, H Halikinnor mengakui  bahwa memang kebutuhan anggaran itu banyak.  Pendapatan yang kini menyentuh angka Rp1,85 triliun ini belum ideal untuk membiayai semua program  yang ada.

"Idealnya kita ini APBD harus diangka Rp 5 triliun jadi aman, dengan kondisi kebutuhan dan luasan daerah ini, “kata  Halikinnor, Senin (19/11/2018)

Diungkapkan Halikinnor  dalam menyediakan dana tambahan sekitar Rp137 miliar itu mereka sudah mengakalinya dengan menaikan defisit.  Pihaknya mengangkat hingga defisit maksimal  sekitar 4.5 persen  sehingga menghasilkan dana sekitar Rp7317 miliar. 

Selain itu juga mereka mengurangi belanja di pos anggaran sekretariat daerah sekitar Rp60 miliar  dari pagu indikatif sebelumnya Rp 120 miliar. ditambah lagi dengan  kemungkinan kenaikan pendapatan Rp 4 miliar.

Diungkapkanya dana itu digunakan sedikitnya untuk membiayai 44 item kebutuhan mendesak. Termasuk pembiayaan  untuk kenaikan gaji PNS, penyesuaian gaji tenaga kontrak sesuai dengan UMK, TPP CPNS, insentif pajak dan retribusi, gaji CPNS Dinkes, gaji CPNS Disdik, gaji CPNS RSUD, dana penunjang Kelurahan, program integrasi BPJS, RSU Parenggean, RSUD Samuda, tagihan RSUD Murjani, kekurangan BOSDA SD SMP, PJU dan Pemeliharaan  hingga pelaksanaan Pileg dan Pilpres.  Terhitung 44 item yang akan dibiayai dengan anggaran Rp137 miliar tersebut.

Sementara itu Supriadi menyebut sulit untuk bisa memenuhi permintaan Rp254 miliar itu. "Saya akui eksekutif tidak mampu lagi mereka hanya mampu Rp137 miliar itu saja," tandasnya. (NACO/B-5)

Berita Terbaru