Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Badung Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Murid MI Desa Lemo II Keracunan Makanan Massal

  • Oleh Ramadani
  • 22 November 2018 - 23:20 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh - Murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Desa Lemo II, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara keracunan massal. Dugaan sementara, mereka keracinan nasi kuning pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di sekolah tersebut, Kamis (22/11/2018).

Keracunan tersebut pertama kali diketahui oleh salah satu orang tua murid, Mahila. Dia mengungkapkan, para murid dari kelas I sampai dengan kelas VI mengikuti acara peringatan Maulid Nabi yang dimulai pukul 07.00 WIB.

“Anak-anak mendapat jatah makanan berupa nasi kuning yang dibungkus dalam plastik. Selang beberapa jam sehabis makan kuning, anak-anak mulai merasakan mual, pusing, dan muntah-muntah,” ujarnya, Kamis (22/11/2018) malam.

Melihat keadaan tersebut, para orang tua segera membawa anaknya ke puskesmas terdekat. Namun beberapa anak harus dilarikan ke RSUD Muara Teweh.

“Anak saya baru saja diperiksa. Dokter memperbolehkan pulang, karena hanya sakit perut. Kami diberi obat. Kalau nanti muntah, dokter menyuruh dibawa lagi ke RSUD,” kata Mahila.

Bahkan menurut wanita paruh baya ini, belum semua korban sempat dibawa dari Lemo ke RSUD Muara Teweh. “Ada tiga orang anak masih di sana. Setahu saya, kalau yang dibawa ke rumah sakit sudah banyak. Ada beberapa yang dirawat di lantai atas,” ucapnya kepada wartawan.

Mengenai hal tersebut, Direktur RSUD Muara Teweh, drg Dwi Agus Setijowati membenarkan bahwa memang ada lima pasien anak dari Lemo II yang menjalani perawatan di RSUD.
 
“Empat orang keracunan, sedangkan satunya lagi masih diperiksa. Para pasien itu berusia 12 tahun ke bawah,” katanya melalui pesan aplikasi whatsapp sekitar pukul 18.00 WIB wartawan.

Dua jam berselang, pejabat yang akrab disapa Tinuk ini menambahkan, sampai dengan pukul 20.25 WIB, pasien yan berasal dari Lemo dengan keluhan mual atau muntah bertambah menjadi tujuh orang.

Dari tujuh pasien tersebut, tiga orang harus menjalani rawat inap, sedangkan empat pasien boleh menjalani rawat jalan. (RAMADHANI/B-2)

Berita Terbaru