Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Yahukimo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Selain Melestarikan Jajanan Tradisional, Festival Mehampar Wadai Mengurangi Sampah Plastik

  • Oleh Wahyu Krida
  • 24 November 2018 - 17:42 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Selain melestarikan jajanan tradisional, Festival Mehampar Wadai juga bertujuan untuk mengurangi sampah plastik.

"Karena dalam penyajiannya menggunakan cara tradisional yaitu dibungkus daun pisang dan diletakkan diatas tampah. Cara-cara tradisional seperti ini tentunya  sangat ramah lingkungan," jelas Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) saat membuka Festival Mehampar Wadai, Sabtu (24/11/2018).

Selain itu, lanjut Bupati, kegiatan ini Mahampar Wadai ini juga sebagai wahana promosi  pariwisata Kabupaten Kobar.

"Karena daerah lain juga giat mempromosikan potensi wisata di daerahnya maaing-masing. Dengan adanya even ini saya mengajak semua stakeholder yang ada untuk mendukung berbagai program yang bemuara pemberdayaan masyarakat," jelas Bupati.

Menurut Bupati, ada lagi rencana besar terkait kegiatan Mehampar Wadai ini. "Doakan tada tahun 2019 nanti, kita akan memggelar pemecahan rekor dalam kegiatan Mehampar Wadai ini. Tentunya pelaksanaannya bakal kita maksimalkan lagi," jelas Bupati.

Seperti diketahui, ada 59 jenis kue atau wadai disajikan dalam kegiatan Festival Mehampar Wadai 3 tahun 2018 yang digelar oleh Pemkab Kotawaringin Barat dengan leading sector Dinas Pariwisata (Dispar) Kobar bersama Perempuan Adat Kejuriatan Kesultanan Kutaringin dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Sabtu (24/11/2018).

Kegiatan yang digelar di Jalan PRA Kusumayudha ini dibuka oleh Bupati Kobar Nurhidayah, juga dihadiri oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kobar dan masyarakat Kabupaten Kobar.

Dalam sambutannya, Bupati mengatakan, momen Festival Mahampar Wadai yang  merupakan rangkaian kegiatan HUT ke 59 Kabupaten Kobar ini masyarakat dapat menikmati jajanan tradisional yang saat ini sudah sudah jarang ditemui di pasaran.

"Kegiatan ini memang sengaja digelar dengan bertujuan melestarikan aset kebudayaan yang berasal dari  kearifan lokal yaitu bernagai macam kuliner tradisional khas Kabupaten Kobar," jelas Bupati. (WAHYU KRIDA/B-2)

Berita Terbaru