Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penghapusan Pungutan Ekspor CPO Indonesia Rugikan Malaysia 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 28 November 2018 - 12:56 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Awal pekan ini harga minyak sawit mentah (CPO) berjangka Malaysia mengalami kejatuhan terparah dalam lebih dari 21 bulan terakhir. Pemicunya adalah kebijakan yang diterbitkan pemerintah Indonesia untuk mendongkrak ekspor.

Menurut pelaku pasar di Jakarta, Rabu (28/11/2018), penurunan tajam harga CPO berjangka Malaysia itu merupakan respons langsung terhadap pengumuman pemerintah Indonesia yang menurunkan pungutan ekspor CPO hingga nol persen dari sebelumnya $50 per ton.

Sejauh ini, pungutan ekspor yang dikenakan Indonesia telah membantu minyak sawit Malaysia lebih kompetitif. Penghapusan pungutan itu membuat para produsen sawit Indonesia pada situasi lebih menguntungkan, sebab biaya yang dikeluarkan lebih rendah ketimbang di Malaysia.

Pada penutupan perdagangan Senin (26/11/2018), kontrak minyak sawit acuan untuk pengiriman Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 3,9 persen menjadi RM1.965 ($469,42) per ton. Itu merupakan penurunan paling tajam dalam satu hari perdagangan sejak 16 Februari tahun lalu.

Namun demikian, pernyataan Malaysia awal pekan ini untuk merevisi regulasi kandungan biodiesel, diperkirakan akan mendukung harga minyak sawit dalam jangka menengah dan panjang, ujar pelaku pasar di Malaysia.

Tapi, harga minyak sawit masih akan mengalami tekanan saat ini seiring dengan menumpuknya stok, meningkatnya produksi dan lesunya permintaan.

Adapun kejatuhan harga CPO pada awal pekan ini merupakan kulminasi dari berbagai faktor, termasuk melemahnya harga minyak mentah dunia. (NEDELYA RAMADHANI/m)
 

Berita Terbaru