Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Tapanuli Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Produk Sawit RI Jajaki Pasar Ekspor Nontradisional

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 01 Desember 2018 - 16:08 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Meningkatnya penolakan terhadap minyak sawit di Uni Eropa dan tingginya bea masuk untuk minyak nabati di India, membuat Indonesia harus mencari pasar potensial baru untuk komoditas sawit.

Untuk itu, Kementerian Perdagangan telah membidik beberapa pasar ekspor baru untuk produk sawit dan turunannya mengingat sentimen negatif dari salah satu pasar utama, yakni Uni Eropa masih berlanjut.         
     
"Khusus untuk sawit, karena kita diganggu di pasar Uni Eropa, kami mencoba untuk melirik negara lain di luar pasar utama tadi," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda di Jeddah akhir pekan ini.
    
Menurutnya, produk minyak dari tumbuh-tumbuhan tersebut dapat dialihkan ke negara-negara nontradisional di belahan dunia lain.
          
Arlinda membagi negara-negara nontradisional bidikannya dalam beberapa kawasan, di mana wilayah yang dipilih merupakan negara yang belum tersentuh perdagangan dengan Indonesia.         

     
"Jadi kalau pasar nontradisional ini kami mungkin bisa fokus di negara-negara di perbatsan Teluk Persia, yaitu Arab Saudi, Oman, Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Qatar," ujarnya.         
    
Arlinda menambahkan, persoalan Qatar dengan negara Arab lainnya dapat menjadi peluang Indonesia untuk masuk dan memenuhi kebutuhan produk dari negara tersebut.         
    
Selain itu, negara-negara di Asia Selatan, di antaranya India, Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh.         
    
Kemendag juga melakukan penjajakan dengan Chile, yang berdekatan dengan Amerika Latin, kemudian Kazakstan, dan Uzbekistan.        
    
"Kemudian di Eropa Timur ada Rusia, Kazakstan, Uzbekistan, bahkan ada negara-negara pecahan Rusia yang juga menjadi target kami," ungkap Arlinda.         

Berita Terbaru