Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Petani Kapuas Prihatin Harga Sawit Belum Kunjung Naik

  • Oleh Dodi Rizkiansyah
  • 18 Desember 2018 - 06:46 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Petani di Kapuas prihatin karena harga tandan buah segar (TBS) sawit sudah beberapa tahun terakhir ini tidak juga kunjung mengalami kenaikan.

Penuturan Joni Ismail (25), petani sawit Desa Jangkang Kecamatan Pasak Talawang Kabupaten Kapuas, ia saat ini mengurusi puluhan hektare kebun sawit milik keluarganya di Desa Jangkang. Namun sejak beberapa tahun terakhir harga sawit sedang anjlok.

Menurut dia, dulu harganya sempat Rp2.100 per kg untuk kualitas bagus dan Rp1.700 per kg kualitas merata. Namun kini hanya Rp500 sampai dengan Rp700 per Kg.

"Hasil penjualan buah sawit saat ini hanya cukup untuk makan. Tidak cukup untuk bayar keperluan hidup seperti pendidikan dan lainnya, jadi kami cari usaha lain," kata Joni, Selasa (18/12/2018).

Joni mendapat kabar bahwa anjloknya harga sawit tidak luput akibat adanya perang dagang di Uni Eropa yang gencar melakukan kampanya anti sawit. Kondisi ini diperparah dengan adanya pihak di Kalteng yang ikut-ikutan kampanye anti sawit.

Karenanya ia sangat menyayangkannya. Karena dampaknya tidak hanya kepada perusahaan besar namun juga kepada petani. 

"Atas aksi itu perlu diperhatikan kami petani sawit yang skalanya jauh lebih kecil. Dampaknya berimbas ke harga jual buah sawit. Di sini lumayan banyak petani sawit dan plasma juga ada," kata Joni.

Ia pun mengungkapkan perasaan sedih karena harga sawit yang anjok mengakibatkan hasil kebun yang jadi sumber penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidup terpaksa tidak bisa diandalkan lagi. Ia kini harus mencari alternatif sumber penghidupan dengan usaha lain yang juga tidak menentu. (DODI RIZKIANSYAH/B-5)

Berita Terbaru