Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sukoharjo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Katingan Resmikan Fasilitas Pemanfaatan Limbah Non B3

  • Oleh Abdul Gofur
  • 23 Desember 2018 - 19:12 WIB

BORNEONEWS, Kasongan - Bupati Katingan Sakarias meresmikan Fasilitas Pemanfaatan Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun Biomassa (B3) sebagai energi di Desa Hiyang Bana. Fasilitas ini merupakan bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Bupati mengapresiasi dan mendukung pembangunan reaktor ini, karena memberikan manfaat besar bagi masyarakat Hiyang Bana, khususnya dalam penyediaan energi ramah lingkungan dan pengendalian pencemaran lingkungan.

“Semoga apa yang ada di Hiyang Bana bisa manjadi contoh di desa-desa lain di Katingan dalam pemanfaatan bahan baku tandan kosong kelapa sawit,” ucap Bupati dalam peresmian belum lama ini.

Selain kepada Kementerian LHK, Pemkab Katingan juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas Palangka Raya (UPR). Mengingat LPPM UPR bersama tim Prof Dr Yetri Ludang MP telah membantu dalam pembangunan fisik dan pemberian bimbingan kepada masyarakat desa Hiyang Bana.

Desa Hiyang Banu, Kecamatan Tasik Payawan, Kabupaten Katingan mendapatkan sarana penyediaan Fasiltas Pemanfaatan Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun Biomassa (B3) sebagai Energi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Proyek reaktor biomassa senilai Rp1,2 miliar itu diklaim akan memberikan banyak manfaat terutama bagi masyarakat desa Hiyang Bana.

Penyerahan ditandai Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Operasional antara Direktur PKPLB3 dengan Kepala DLH Kabupaten Katingan.

Kemudian dilanjutkan peresmian oleh Bupati Katingan (ditandai dengan pengguntingan pita) dan disaksikan oleh Direktur PKPLB3, Kepala LPPM UPR, Kepala DLH Kabupaten Katingan, Camat Tasik Payawan, Kepala Desa Hiyang Bana dan Ketua Tim Pelaksana Kegiatan.

Direktur PKPL B3, mengatakan, banyak manfaat yang diperoleh dengan adanya fasilitas tersebut, diantaranya lingkungan yang bersih dan bebas dari emisi gas rumah kaca. Mengingat selama ini, hasil limbah dari kelapa sawit sering tidak ditangani dengan baik.

“Limbah sawit dari tandan kosong dan lain sebagainya kita kelola supaya menghasilkan gas. Dan Gas itu disalurkan ke rumah-rumah warga sekitar, saat ini ada 20 rumah yang menerima gas secara gratis, dan bisa ditingkatkan menjadi 40 rumah,” ungkapnya.


TAGS:

Berita Terbaru