Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Blitar Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Begini Rencana Penanganan Balita Gamael Alami Celebral Palsy

  • Oleh Wahyu Krida
  • 02 Januari 2019 - 14:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Begini penanganan pengobatan Gamael Bachly Kodoatie (2,5 tahun) balita penyandang penyakit otak Celebral Palsy dan epilepsi di Kabupaten Kotawaringin Barat.

"Dari hasil pembicaraan tadi langkah yang diambil kemungkinan dilakukan operasi. Namun lantaran peralatan di RSUD belum ada, rencananya tindakan medis akan dilakukan di rumah sakit yang memiliki peralatan tersebut. Tetapi pasca operasi RSUD Sultan Imanuddin siap untuk melakukan perawatan," jelas Bupati.

Kunjungan Bupati ke rumah Gamael di Jalan Padat RT 12 Karya Gang Adungan 3 Nomor 62 Kelurahan Baru bertujuan menguatkan mental bagi orang tua si balita.

"Karena musibah ini merupakan ujian dari Tuhan. Sebenarnya siapapun tidak menginginkan hal tersebut. Namun saat ini bagaimana upaya kita semua bersama-sama memberikan bantuan agar ujian tersebut bisa dilewati. Intinya Pemkab Kobar siap memfasilitasi atau membantu dalam hal pengobatan anak kita Gamael," jelas Bupati.

Di tempat yang sama Plt Kadinkes Kobar Achmad Rois mengatakan bahwa  selama ini Gamael memang sudah mendapatkan penanganan medis hingga rujukan lanjut.

"Namun untuk kasus ini diperlukan perawatan intensif dan lama. Kondisi balita tersebut saat ini sangat tergantung dari pemberian obat dan penanganan medis. Tingkatannya sangat tinggi," jelas Rois.

Menurut dr. Anggi dari Puskesmas Pelingkau yang mendampingi kunjungan Bupati, menjelaskan tentang kondisi penyakit bawaan yang disandang balita tersebut.

"Kasus ini berawal dari kelahiran prematur sang anak pada usia 6 bulan kehamilan. Sehingga anak tersebut belum cukup umur untuk lahir. Setelah beberapa lama, diketahui organ jantung anak bermasalah. Saat dirawat di RS dr. Sutomo Surabaya baru diketahui anak tersebut menderita Celebral Palsy atau ganggunan di otak yang membuat semua anggota gerak lumpuh secara pelan-pelan. Selain itu anak tersebut juga menderita epilepsi yang menyebabkan anak memgalami kejang-kejang," jelas Anggi.

Menurutnya dalam kasus ini bisa dibilang susah - susah gampang dalam hal perawatannya.

"Orang tua harus ekstra dan intensif dalam hal perawatan.  Minum obat harus tepat waktu. Waktu perawatannya juga cukup lama bisa 5 hingga 10 tahun," jelas Anggi. 

Berita Terbaru