Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kepulauan Anambas Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Cegah Deforestasi, Cukup Dengarkan Suara Hutan dengan Bioakustik

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 05 Januari 2019 - 13:15 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Para ahli konservasi alam dan perusahaan perkebunan sawit dapat mengatasi deforestasi dan kebakaran hutan dengan cara mendengarkan suara dari hutan itu sendiri, dan mulai kurangi ketergantungan pada pencitraan satelit.

Dengan memanfaatkan alat perekam suara yang disebut “bioakustik”, mereka bisa memonitor dan mencatat suara di latar belakang, seperti suara binatang, serangga dan aktivitas manusia. Data tersebut kemudian bisa dijadikan kajian untuk program konservasi yang lebih efektif, kata sejumlah peneliti dalam sebuah studi yang diterbitkan jurnal Science.

“Anda dapat melihat hutan primer, memetakan suara di dalamnya untuk mengetahui apakah suara itu normal arau tidak, dan kemudian melakukan hal yang sama di konsesi penebangan, perkebunan atau area perburuan,” kata salah satu penulis jurnal, Rhett Butler.

“Dengan menggunakan kamera, Anda berisiko didatangi pemburu atau pembalak liar dan kemudian merusak kamera tersebut. Tapi dengan peralatan audio, Anda dapat meletakkan alat itu di ketinggian hingga suara 30 meter di sebuah pohon dan sulit dilihat orang,” tuturnya.

Pada saat ini, kebanyakan program konservasi dan penelitian bergantung pada sample data yang dihasilkan dari area atau pencitraan satelit yang hanya menyajikan gambar permukaan hutan, bukan menggambarkan area penebangan atau pembakaran. Selain itu, pencitraan satelit juga berisiko tertutup awan, imbuh Butler.

Bioakustik dapat menjadi cara bagus bagi perusahaan sawit berkelanjutan untuk melindungi area konservasi mereka dan mendeteksi ancaman apapun yang dapat merusak reputasi mereka, ucap Butler kepada Thomson Reuters Foundation.

Harga peralatan audio yang relatif murah itu juga ampuh untuk merekam dan memonitor segala perubahan yang terjadi di hutan atau bisa segera mengirimkan peringatan kepada pihak berwenang ketika terekam suara tembakan, kendaraan atau gergaji mesin.

Suara dari manusia atau api di area hutan yang berisiko terjadi kebakaran dan pembalakan liar, akan memudahkan aparat keamanan untuk menanganinya sehingga dapat mencegah deforestasi dan kebakaran hutan. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru