Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Magelang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pembangunan Mall Pelayanan Publik Kotim Alami Keterlambatan

  • Oleh Naco
  • 06 Januari 2019 - 13:48 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Proyek multiyears pembangunan gedung mall pelayanan publik di Jalan MT Haryono Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang dilaksanakan PT Heral Eranio Jaya, mengalami keterlambatan.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kotim Johny Tangkere mengatakan, sejak kontrak 8 Oktober 2018 dan proyek berakhir pada 28 Juli 2020, pembangunan proyek yang menggunakan sistem multiyears itu mengalami keterlambatan.

Hal itu diketahui berdasarkan laporan mingguan dari konsultan pengawas PT Cipta Bina Katuluhni. Dari data per pekan, progres rencana yang sudah yang terealisasi hingga 30 Desember 2018 baru mencapai estimasi 13%.

"Untuk meneliti keterlambatan ini PPK meneliti dokumen pengawasan dan pengendalian proyek yang tersedia," kata Johny Tangkere, Minggu (6/1/2019).

Seperti yang dia sampaikan mulai dari laporan harian, mingguan, bulanan dan tim schedule pelaksanaan dari konsultan pengawas serta adanya surat teguran dari konsultan pengawas sebanyak 2 surat tertanggal 10 Desember dan 17 Desember 2018.

Buku direksi, foto-foto dokumentasi pelaksanaan, dokumen dokumen teknis uji bahan, surat jalan atau pemilik kontraktor, serta buku stok material milik kontraktor.

Maka dari itu, setelah membaca dan meneliti dokumen tersebut dan dengan melakukan pengamatan di lapangan maka pihaknya bisa mengambil kesimpulan awal yang secara umum keterlambatan proyek dalam kategori wajar atau di bawah 10%.

Sementara itu, penyebab keterlambatan berdasarkan penelitian PPK yakni pada awal kegiatan minggu pertama dan kedua dapat dianggap kontraktor belum dapat melaksanakan kegiatan di lokasi karena masih digunakan pihak lain. Yakni untuk melakukan pembongkaran gedung lama dan masih ada tumpukan material bekas bongkaran kayu besi dan lainnya.

Ia mengatakan jenis pekerjaan pondasi tiang pancang beton atau minipile harus dipabrikasi di Surabaya dengan kuantitas 939 batang. Sehingga dibutuhkan waktu untuk pengerjaan dan pengerasan beton tiang di pabrik dan pengiriman lewat jalur laut secara bertahap yang memerlukan waktu kurang lebih 60 hari.

Ia menambahkan, faktor cuaca di lokasi proyek yang sering hujan pada November dan Desember cukup menghambat pekerjaan pemancangan tiang dan galian pondasi.

Berita Terbaru