Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tanker CPO  MT Namse Bangdzod Hilang di Laut Jawa

  • Oleh Wahyu Krida
  • 07 Januari 2019 - 16:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun  - Kapal Tanker Crude Palm Oil (CPO) MT Namse Bangdzod hilang kontak di Laut Jawa, semua pihak saling berkoordinasi untuk mengetahui keberadaan kapal tanker tersebut.

Kapal Tanker MT Namse Bangdzod berangkat dari Pelabuhan Sampit menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta 28 Desember 2017. Namun, kapal itu hilang kontak sekitar 50 mil dari titik tujuan.

Kasat Polair Polres Kotawaringin Barat (Kobar) Iptu Herbet P Simanjuntak, Senin (7/1/2019) mengatakan, saat ini pihaknya berupaya mengabarkan hilangnya kapal tanker yang membawa 12 crew yakni seorang nahkoda dan 11 anak buah kapal (ABK) kepada semua pihak yang beraktivitas di lautan.

"Kami saat ini sedang melaksanakan koordinasi dengan stakeholder yang bertugas di wilayah perairan, khususnya di wilayah perairan Kabupaten Kobar yaitu awak kapal penumpang, kapal barang dan nelayan," jelas Kasat.

Sehingga, lanjut Kasat, bila ada pihak yang menemukan, mengetahui atau mendengar keberadaan kapal tersebut agar segera memberikan kabar pada Satpol Airud Polres Kobar.

"Bukan hanya itu saja. Bila ada yang mengetahui terdapat kapal  yang mengalami kesulitan atau musibah di laut maupun yang sudah masuk ke DAS Kumai maupun DAS Arut agar segera melaporkan kepada kami di nomor kontak kami 081349179333. Tujuannya agar memudahkan kami untuk dapat mengambil langkah lanjutan," jelas Kasat.

Selain itu, menurut Kasat, pihaknya juga mengimbau agar berbagai pihak yang beraktivitas di perairan untuk tetap waspada dan hati-hati terkait perubahan iklim yang cenderung cepat berubah.

"Harapannya dengan lebih meningkatkan kewaspadaan pihak yang beraktivitas di perairan, target meminimalisasi kejadian laka air bisa tercapai. Selain itu kami juga mengimbau  untuk selalu melengkapi kapal dengan alat bantu sarana keselamatan di air berupa life jacket , Lifebuoy, lifecraft untuk kapal yang ukuran besar serta alat bantu lainnya yang bermanfaat saat terjadinya musibah di air," pungkas Kasat. (WAHYU KRIDA/B-2)

Berita Terbaru