Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tingginya Harga Tiket Pesawat Berpengaruh Pada Sektor Usaha Pariwisata

  • Oleh Wahyu Krida
  • 15 Januari 2019 - 08:15 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Mahalnya tiket pesawat dengan tujuan dalam negeri belakangan ini selain dikeluhkan masyarakat yang memerlukan transportasi udara, ditenggarai juga bakal menimbulkan dampak domino pada sektor usaha lainnya.

Sektor usaha tersebut adalah pariwisata. Salah seorang pelaku bisnis wisata di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Yomie Kamale, Selasa (15/1/2019) menjelaskan, dengan mahalnya harga tiket pesawat belakangan ini bila berlanjut terus bakal membuat masyarakat enggan berwisata.

"Karena negara kita adalah negara kepulauan. Moda transportasi yang paling cepat untuk bepergian antarpulau adalah dengan pesawat. Dengan tingginya harga tiket pesawat, lama-kelamaan  membuat masyarakat hanya menggunakan transportasi tersebut saat kondisi sangat memerlukan saja dan membuat keengganan untuk berwisata keberbagai tempat di  Indonesia. Alasannya tiket mahal," jelas Yomie.

Menurut Yomie, untuk masyarakat yang tergolong berpenghasilan tinggi, tingginya harga tiket pesawat mungkin tidak menjadi masalah.

"Namun belakangan ini di Indonesia muncul trend wisata baru dengan cara backpacker atau berwisata keberbagai tempat dengan dana seminim mungkin. Biasanya moda transportasi pesawat digunakan mereka untuk menghemat waktu bepergian sebagai upaya menghemat biaya sebelum mencapai tempat pariwisata. Wisatawan seperti inilah yang bakal merasakan dampak nyata terhadap tingginya harga tiket," jelas Yomie.

Padahal, lanjut Yomie, pemerintah saat ini sedang gencar menyuarakan program berwisata dalam negeri.

"Mahalnya tiket pesawat ini, menurut saya, mecara langsung turut menghambat program pemerintah tersebut. Dengan adanya keengganan berwisata dari masyarakat, tentunya hal tersebut menimbulkan dampak yang negatif pada usaha wisata yangvdijalankan diseluruh Indonesia," jelas Yomie.

Saat ditanyakan terkait penurunan harga tiket yang dilakukan oleh Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Yomie menanggapi dengan balik bertanya apakah semua wilayah di Indoensia juga merasakan hal yang sama.

"Selain itu apakah benar harga tiket tersebut benar-benar diturunkan Bisa saja penurunan harga tersebut dilakukan seperti cara departement store memberikan diskon pada produk yang dijual. Awalnya harga ditinggikan dulu, dengan alasan diskon maka ada potongan harga. Padahal harga setelah dipotong  sama saja dengan harga jual tanpa potongan harga," ujarnya.(YD/m)

Berita Terbaru