Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Tuban Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

CPO Akhir Pekan Berpotensi Lesu 

  • 18 Januari 2019 - 13:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tampaknya pergerakan harga minyak sawit mentah (CPO) pada perdagangan akhir pekan ini berada di kisaran sempit dengan kecenderungan melemah.

Menurut pelaku pasar di Jakarta, Jumat (18/1/2019), melemahnya harga minyak mentah dunia dapat memberikan sentimen negatif terhadap perdagangan minyak sawit akhir pekan ini.

"Faktor lain yang ikut menyumbang sentimen negatif ke pasar adalah belum adanya tanda-tanda perang dagang antara Amerika dengan China akan selesai, yang berimbas pada turunnya impor kedelai oleh China dari Amerika. Kondisi itu membuat harga kedelai dan minyak nabati berbasis kedelai melemah," katanya.

Sejak awal pekan ini, pergerakan harga CPO yang negatif juga karena imbas dari melemahnya harga minyak kedelai di U.S. Chicago Board of Trade, ditambah dengan lesunya harga minyak mentah dunia.

The benchmark palm oil contract for April delivery on the Bursa Malaysia Derivatives Exchange was down 0.4 percent at 2,175 ringgit ($529.45) a tonne at the close of trade.

Harga minyak sawit memang terpengaruh oleh gerakan harga minyak kedelai, karena kedua jenis minyak nabati ini bersaing di pasar global.

Harga minyak turun lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang pelemahan baru-baru ini di tengah kekhawatiran melonjaknya produksi minyak AS dan permintaan global yang menurun, terutama mengingat sengketa perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan China.

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, turun 0,24 dolar AS menjadi menetap pada 52,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret, turun 0,14 dolar AS menjadi ditutup pada 61,18 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam laporan pasar bulanannya, memangkas proyeksi rata-rata permintaan minyak mentah pada 2019 menjadi 30,83 juta barel per hari, turun 910.000 barel per hari dari rata-rata 2018. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru