Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Morowali Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Tuntut PT MUTU Ganti Rugi Kebun Karet Kena Limbah Lumpur

  • Oleh Uriutu
  • 18 Januari 2019 - 16:06 WIB

BORNEONEWS, Buntok – Warga Desa Tetei Lanan Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan menuntut PT Multi Tambang Jaya Utama (MUTU) mengganti rugi kebun karet diduga terkena limbah lumpur dari perusahaan ini.

Maria, salah seorang pemilik kebun mengatakan, pihaknya meminta tanggungjawab dan ganti rugi perusahaan PT MUTU yang bergerak dipertambangan batubara ini.

Ia menceritakan, kebun karet milik mereka seluas kurang lebih 5 hektare. Pada pertengahan 2016 lalu akibat aktivitas houling PT MUTU kebun milik mereka kena limbah lumpur.

“Kebun karet kami seluas kurang lebih 5 hektare tidak bisa disadap atau dikerjakan lagi. Padahal kebun itu satu-satunya mata pencahrian kami,” kata Maria, Jumat (18/1/2019).

Ia mengungkapkan, dari 2016 perusahaan dinilai tidak ada itikad baik untuk mengganti rugi terkesan cuek dengan permasalahan tersebut.

Pihaknya beberapa kali ingin bertemu dengan manajemen perusahaan, namun selalu tidak bertemu. Pada tahun 2018 pihaknya akhirnya bertemu dengan dua orang perwakilan manajemen PT MUTU yakni dengan Edi Winaris dan Sodargo.

“Pada pertemuan tersebut mereka malah bilang tidak ada urusan dengan mereka. Malah mereka menganjurkan kita ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Barsel, jika ada keputusan kita siap bayar,” beber dia.

Setelah ada ketupusan hasil verifikasi lapangan yang dilakukan oleh DLH, lanjut dia, hingga kini mereka tidak mau mengganti rugi kebun karet yang terdampak lumpur tersebut.

Ia mengungkapkan, adapun saran dari DLH kepada pihak perusahaan untuk meningkatkan penyiraman pada musim kemarau untuk meminimalisir debu akibat aktivitas kendaraan angkutan batubara sepanjang jalan hauling.

Selanjutnya, memasang gorong-gorong untuk mempermudah masyarakat menuju kebun. Dan juga diminta membuat kolam pengendap ditanah milik PT MUTU.

Dan disebelah kanan jalan hauling juga diminta pada gorong-gorong agar tanggul ditinggikan, sehingga air larian tidak mengalir kekebun saudara Apakson suaminya Maria.

Berita Terbaru