Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pengamat: Harga CPO Naik $50-$100/Ton Pada Juni

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 22 Januari 2019 - 11:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak nabati, termasuk minyak sawit, diperkirakan menguat sebesar $50-$100 per ton pada Juni mendatang, seiring dengan kemungkinan berkurangnya stok minyak sawit di sejumlah negara produsen.

"Harga minyak sawit dan minyak nabati lainnya tergantung pada outlook stok minyak sawit. Stok akan turun hingga medio tahun ini, yang diharapkan dapat mendongkrak harga minyak sawit mentah premium terhadap minyak mentah Brent, terutama jika Indonesia mempertahankan optimalisasi program biodiesel," kata pengamat James Fry, seperti dikutip Reuters akhir pekan lalu.

"Jika hal ini terjadi, akan ada kenaikan harga $50-$100 untuk minyak nabati per Juni," imbuh Fry, yang juga pimpinan perusahaan konsultan komoditas LMC International. 
Fry juga menyebutkan bahwa harga acuan minyak mentah saling mempengaruhi dengan harga minyak nabati.

Harga acuan minyak sawit jatuh ke level terendah tiga tahun pada November dan Desember di tengah meningkatnya stok dan lemahnya permintaan. Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga minyak sawit naik 1,1 persen menjadi RM2.223 ($540,88) per ton. 

Stok minyak sawit di Indonesia tercatat sebesar 3,9 juta ton pada November, sedangkan di Malaysia mencapai 3,2 juta ton pada Desember.

Dalam upaya mendorong konsumsi minyak sawit, Indonesia telah menerapkan mandatori biodiesel B20 tahun lalu, yang dimulai sejak September.   

Sementara itu, kepala LMC International untuk wilayah Asia Tenggara, Julian McGill, menyatakan harga minyak sawit mentah diperkirakan meningkat di kisaran RM2.200 hingga RM2.300 per ton pada Juni berkat menipisnya stok. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru