Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Pekalongan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Untuk Biodiesel, Indonesia Jauh Lebih Maju dari Negara Lain

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 31 Januari 2019 - 15:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Di tengah upaya mengoptimalkan pelaksanaan program Biodiesel B20, Indonesia juga sibuk mengembangkan program ini dengan standar lebih tinggi lagi, yakni 50 persen untuk pencampuran dengan minyak solar atau B50.

Adalah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), yang merupakan lembaga di bawah PT Riset Perkebunan Nusantara, sebagai lembaga yang mengembangkan penggunaan biodiesel 50 persen pada pencampuran minyak solar atau B50, untuk kendaraan roda empat.         
   
Penelitian ini sebagai antisipasi terhadap berbagai pembatasan dari negara pengimpor produk sawit asal Indonesia, kata Komisaris Holding PT Perkebunan Nusantara, Muhammad Syakir, di Jakarta medio pekan ini.         

Menurut Syakir, pengembangan B50 mulai dilakukan sebagai antisipasi Indonesia sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia, apabila pembatasan dari negara tujuan ekspor tersebut semakin besar.

Ia menyebutkan penelitian yang dilakukan ini juga untuk meyakinkan berbagai pihak bahwa Indonesia siap memanfaatkan produk sawit lebih besar dari segi sumber daya manusia maupun teknologinya. Dengan demikian, Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan minyak sawit mentah (CPO) sehingga tidak hanya bergantung pada ekspor.

Dalam hal ini, PPKS telah menguji sebuah kendaraan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) berbahan bakar B20 untuk jarak tempuh 2.000 kilometer, dan hasilnya akan segera dipublikasikan.         

Beberapa keunggulan bahan bakar biodiesel, ungkap Syakir, antara lain mampu diproduksi di dalam negeri, non-toksik, ramah lingkungan dan bio-degradable.

Selain itu, bahan baku biodiesel berupa minyak nabati juga terdapat di Indonesia, serta dalam produksinya melibatkan jutaan petani.

"Ini baru awal, kami akan lebih menajamkan pengembangannya dengan bekerja sama lebih komprehensif, misalnya dengan lembaga riset lain, industri otomotif dan Pertamina," pungkasnya. (NEDELYA RAMADHNI/m)

Berita Terbaru

Tim SAR Yakinkan Warga Mengungsi karena Gunung Ruang Masih Keluar Asap

Tim SAR Yakinkan Warga Mengungsi karena Gunung Ruang Masih Keluar Asap

  • 20 April 2024 - 08:40 WIB
Jadwal Liga Italia Pekan ke-33, Ada Derby Della Madonnina

Jadwal Liga Italia Pekan ke-33, Ada Derby Della Madonnina

  • 20 April 2024 - 08:20 WIB
Jerman Perpanjang Kontrak Nagelsmann Sampai 2026

Jerman Perpanjang Kontrak Nagelsmann Sampai 2026

  • 20 April 2024 - 08:00 WIB
Luis Alberto Antar Lazio Tundukkan Genoa 1-0

Luis Alberto Antar Lazio Tundukkan Genoa 1-0

  • 20 April 2024 - 07:40 WIB
Erick Tegaskan Komitmen Perpanjang kontrak STY Jika Tembus Target

Erick Tegaskan Komitmen Perpanjang kontrak STY Jika Tembus Target

  • 20 April 2024 - 07:20 WIB
El Clasico Warnai Jadwal Pertandingan Liga Spanyol Pekan ke-32

El Clasico Warnai Jadwal Pertandingan Liga Spanyol Pekan ke-32

  • 20 April 2024 - 07:00 WIB
Jepang dan Korea Selatan Lolos ke Perempat Final

Jepang dan Korea Selatan Lolos ke Perempat Final

  • 20 April 2024 - 06:40 WIB
Erick Beri Sinyal Positif Namun Tak Memaksa Naturalisasi Emil Audero

Erick Beri Sinyal Positif Namun Tak Memaksa Naturalisasi Emil Audero

  • 20 April 2024 - 06:20 WIB
Yulindra Dedy: Konflik Bangkal jadi Perhatian Serius DAD Kalteng

Yulindra Dedy: Konflik Bangkal jadi Perhatian Serius DAD Kalteng

  • 20 April 2024 - 06:00 WIB
Pemkab Pulang Pisau Dapat Bantuan Videotron dari Pemprov Kalteng

Pemkab Pulang Pisau Dapat Bantuan Videotron dari Pemprov Kalteng

  • 20 April 2024 - 05:00 WIB
Copyright © 2018 BorneoNews - PT. Media Kalimantan Mandiri