Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kemenperin Komitmen Dukung Peningkatan Produktivitas Industri Sawit 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 03 Februari 2019 - 06:15 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sadar bahwa industri pengolahan kelapa sawit sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan produktivitas industri tersebut. 

Pada 2017, total volume ekspor dari minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO) mencapai 29,07 juta ton atau senilai US$20,72 miliar.

"Jumlah ekspor tersebut setara dengan 12,28% dari total nilai ekspor nasional," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara, di Jakarta, baru-baru ini.

Ngakan menilai, potensi lainnya dalam pengoptimalan penyerapan kelapa sawit menjadi produk turunan, di antaranya digunakan untuk fraksinasi terutama industri minyak goreng, lemak khusus atau cocoa butter substitute, margarin, oleokimia, dan sabun. 

"Ini menjadi kekuatan yang sangat besar pada konstelasi pasar domestik dan internasional bagi produk hilir kelapa sawit," papar dia.

Indonesia berpeluang menjadi produsen terbesar dan kompetitif dalam upaya menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dari kelapa sawit. Kemenperin mencatat, Indonesia berkontribusi sebesar 48% dari produksi CPO dunia dan menguasai 52% pasar ekspor minyak sawit. 

Selain itu, merujuk data BPS, Indonesia memiliki lebih 1600 perusahaan perkebunan kelapa sawit. 

"Guna menyerap hasil perkebunan secara optimal, maka produktivitas pabrik kelapa sawit juga perlu mendapatkan perhatian khusus," ujar Ngakan.

Ngakan menambahkan, dalam pabrik kelapa sawit, boiler atau ketel uap merupakan jantung dari sistem produksi sebagai penghasil uap sekaligus penghasil energi. Boiler memiliki komponen penentu kinerja yang harus memenuhi tingkat tahan api atau heat resistant fire grade. 

"Komponen atau suku cadang fire grade berfungsi di bagian pembakaran bahan bakar padat pada unit pengoperasian ketel uap. Dengan suku cadang fire grade, ketel uap dapat menghasilkan uap secara kontinyu sehingga proses perebusan kelapa sawit berlangsung dengan baik," tutur Ngakan. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru