Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sekadau Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mahkota Group Fokus Sektor Hilir Untuk Pacu Kinerja 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 07 Februari 2019 - 11:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Emiten perkebunan sawit, PT Mahkota Group Tbk (MGRO), saat ini tengah fokus untuk mengembangkan bisnis di sektor hilir, dengan mengoperasikan pabrik refinery.

Perusahaan dengan kode emiten MGRO ini akan mengoperasikan pabrik refinery melalui anak usahanya, PT Intan Sejati Andalan, dan kernel crushing plant di Dumai pada Juni tahun ini.

Pabrik ini nantinya akan menghasilkan minyak goreng dengan kapasitas produksi 1.500 ton per hari, sementara kernel crushing plant bakal menghasilkan minyak inti sawit sebesar 400 ton per hari.

Melalui anak usaha PT Dumai Pracipta Abadi, perseroan akan menambahkan tangki timbun ini sebesar 20.000 metrik ton, saat ini mereka memiliki tangki timbun dengan kapasitas 76.000 ton.

Guna melancarkan fokus bisnis yaitu hilirisasi dengan membangun pabrik refinery serta menambah tangki timbun tersebut, perseroan sudah menyiapkan belanja modal sebesar Rp200 miliar. Dana diperoleh dari hasil dana IPO dan sebagian dari pinjaman bank.

Untuk membangun pabrik itu, perseroan memerlukan dana sebesar Rp330 miliar, di mana dana dari hasil IPO sebesar Rp90 miliar, Rp120 miliar dari kas internal, serta Rp120 miliar dari pinjaman bank.

Dengan beroperasinya pabrik tersebut, MGRO membidik pendapatan sebesar Rp5 triliun, naik sekitar 150% dengan laba bersih sebanyak Rp123 miliar. Sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp2 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangan MGRO pada kuartal III 2018, perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp1,46 triliun, naik 19% ketimbang periode yang sama 2017 yang sebesar Rp1,23 triliun.

Pendapatan mereka dari penjualan CPO sebesar Rp1,1triliun, sampai September 2018, perseroan berhasil membukukan laba sebanyak Rp45,41 miliar.

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, mengatakan kinerja Mahkota Group diprediksi positif seiring meningkatnya aset emiten perkebunan ini.

Berita Terbaru