Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Blora Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sawit Ikut Sumbang Ekonomi RI Tumbuh 5,17% Pada 2018

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 07 Februari 2019 - 11:06 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kelapa sawit dan produk turunannya telah terbukti menjadi komoditas andalan untuk menopang perekonomian nasional. Selain sebagai pendulang devisa, industri sawit juga menyerap jutaan tenaga kerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen pada 2018 terbantu pulihnya konsumsi rumah tangga ke tren pertumbuhan di atas lima persen setelah anjlok menjadi 4,9 persen pada 2017.

"Ekonomi kita itu pertumbuhan konsumsi sama pembentukan modalnya (Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB) memang baik sehingga sebetulnya secara musiman itu kita tahu kan," kata Darmin di Jakarta, medio pekan ini.

Darmin memperkirakan pada 2019 pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan terus berada di atas lima persen, setelah dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan konsumsi sulit menembus lima persen.

Pulihnya konsumsi rumah tangga, kata Darmin, karena membaiknya daya beli masyarakat, yang juga dipicu pencairan anggaran belanja sosial dari pemerintah sepanjang 2018.

"Misalnya di daerah, kenaikan harga kelapa sawit telah membantu meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun memang kalau harga karet belum," ujar Darmin.

Sementara itu, di tengah belum stabilnya harga minyak sawit mentah (CPO) dan begitu derasnya tekanan terhadap industri sawit dari Uni Eropa, Indonesia masih yakin dapat meningkatkan kinerja ekspor komoditas ini pada 2019.

Ekspor CPO diperkirakan tetap tumbuh 4-5 persen pada 2019, meski permintaan komoditas itu dipastikan meningkat seiring dengan program Biodiesel 20 (B20), kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono.

Menurut Joko, kontribusi ekspor CPO dan turunannya masih dominan dibandingkan penyerapan pasar dalam negeri. Ia juga memperkirakan kenaikan produksi CPO pada 2019 tidak sebesar 2018 yang mencapai lebih dari empat juta ton dari sekitar 38 juta ton pada 2017 menjadi sekitar 43 juta ton pada 2018. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara kumulatif sebesar 5,05 persen atau melanjutkan tren pertumbuhan di kuartal III 2018 yang naik 5,03 persen.

Berita Terbaru