Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jaga Warisan Leluhur, Masyarakat Tapin Bini Gelar Ritual Adat Maluai

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 08 Februari 2019 - 16:20 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Masyarakat Kelurahan Tapin Bini, Kecamatan Lamandau serius menjaga tumbuh kembang tradisi dan budaya warisan leluhurnya. Seperti Ritual Adat Maluai yang digelar Kamis (7/2/2019).

Ritual Adat 'Maluai' secara umum dapat diartikan sebagai kegiatan yang menunjukkan bentuk rasa syukur atas hasil panen padi yang dituai, atau lazimnya disebut sebagai Syukuran Panen. Dan di beberapa daerah ada yang disebut dengan istilah Sedekah Bumi.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Lamandau Frans Evendi yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menjelaskan dalam bahasa Dayak Tomun khususnya untuk masyarakat kelurahan Tapin Bini, Maluai secara harfiah mengandung arti 'mengurangi' atau 'menyisihkan sedikit'.

"Dalam kaitan acara adat kepercayaan kaharingan ini, ritual adat Maluai memiliki makna masyarakat yang berprofesi petani ladang menyisihkan sedikit hasil panennya untuk dijadikan persembahan atau hidangan selama acara. Sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang dituai," katanya, Jumat (8/2/2019). 

Dia mengatakan, Ritual Adat Maluai kali ini diinisiasi Dinas Pariwisata Lamandau itu, dan dipandu mantir adat setempat. Selama pelaksanaan ritual berlangsung, masyarakat diminta untuk menjaga perilaku dan tidak melanggar larangan. 

"Sepanjang pelaksanaan ritual Maluai ini ada satu hal yang ditabukan (dilarang), yaitu berkegiatan di sungai, seperti menangkap ikan dan hilir mudik menggunakan perahu. Barang siapa yang melanggar tentu akan dikenakan 'kamuh' (sanksi adat)," urainya. 

Sebagaimana ritual adat pada umumnya yang memiliki ciri khas tersendiri, yang menjadi salah satu ciri khas pada ritual adat Maluai juga adalah dapat dilihatnya proses pengolahan jenis makanan khas yang langka ditemukan di hari-hari biasa.

Makanan khas itu bernama 'Ompik', yakni panganan dengan bahan utamanya beras ketan dan proses pembuatannya harus melewati berbagai tahapan pengolahan.

Ciri khas lain dari ritual adat Maluai masyarakat Tapin Bini juga dapat dilihat dari adanya bermacam rangkaian acara, seperti pementasan seni musik tradisional Dayak Tomun berikut tarian khasnya, termasuk adanya aneka lomba permainan tradisional yang hanya khusus diikuti kaum adam sembari menunggu kaum hawa yang membuat Ompik. 

Rangkaian acara Ritual Adat Maluai ditutup dengan kegiatan bernama 'ngalaran', yaitu berjalan kaki menuju Bukit Balau. Bagi masyarakat setempat, Bukit Balau dianggap keramat.

Berita Terbaru