Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hamdhani akan Usulkan Peningkatan Pasar dan Tekankan Soal ini ke Bulog di Kotim

  • Oleh Naco
  • 12 Februari 2019 - 12:20 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Dalam kunjungan kerjanya ke Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur anggota DPR RI Komisi VI H Hamdhani berjanji mengusulan peningkatan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) yang kondisinya perlu perbaikan, selain itu saat ke Bulog juga banyak hal yang ia tekankan.

"Kita langsung melihat pengelolaan pasar di mana di situ tidak terawat secara baik dengan dana APBN nanti kami berupaya supaya ada bantuan dari pusat untuk membantu pengelolaan pasar itu terutama untuk peningkatan sarana serta fasilitas penjualan ikan dan lainnya yang diperlukan oleh para pedagang, secepatnya kami tindaklanjuti," kata Hamdhani di sela-sela kegiatannya itu, Selasa (12/2/2019).

Kegiatan yang didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kotim, Redy Setiawan itu mereka juga meninjau Bulog melihat tempat penampungan daging yang mampu menampung hingga 2000 ton daging.

Dengan adanya penampunyan itu diharapkan dapat menjaga agar harga daging bisa stabil karena Bulog menjual harga daging itu cuma Rp80.000 per kilogramnya.

"Kalau di pasar Rp120 ribu bahkan hari besar mencapai Rp130 ribu. Dari itu nanti Bulog ada operasi pasar. Ini daging impor siap dijual ke masyarakat ini upaya kami yang harus kita awasi," tukasnya.

Termasuk beras untuk masyarakat yang tidak mampu di mana akan mendapatkan beras sebanyak 15 kilogram secara gratis. "Kalau dulu menebua sekarang tidak lagi," tukasnya.

Bulog juga diminta untuk menampung beras petank lokal di Kotimm agar jangan sampai petani menjual hasil pertaniannya ke tengkulak dan Bulog mengambil beras dari luar daerah.

"Kami minta Bulog bisa menyerap gabah petani kita di sini, seperti di Lampuyang misalnya," kata anggota DPR yang membidangi masalah pasar itu.

Sementara untuk pasar yang ada di Ayani yang dibangun dengan dana APBN kata Hamdani juga akan diperjuangkan fasilitas pendukung untuk mengembangkan kegiatan UMKM dan pusat oleh-oleh agar di situ terkelola pasat modern.

"Lumayan besar kalau kita beli peralatan pendukungnya hingga Rp1,4 miliar jadi perlu dana dari pusat, seperti yang disampaikan Pak Kadis tadi," pungkasnya. (NACO/B-5)

Berita Terbaru