BORNEONEWS, Palangka Raya - Sejumlah organisasi di bawah naungan Cipayung dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Palangka Raya (UPR) melakukan aksi di Polres Kota Palangka Raya, Jumat (15/2/2019).

Aksi ini menuntut bentrokan brutal yang terjadi antara aparat kepolisian yang diduga diprovokatori oleh direktur intelkam Polda Kaltim yang memaki serta melukai beberapa aktivis Cipayung Balikpapan.

Aliansi Cipayung dan BEM UPR menilai, tindakan tersebut akan sangat mencoreng nama dan profesionalitas instiitusi Polri yang seharusnya menjadi pengayom masyarakatnya di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh sebab itu, Aliansi Cipayung dan BEM Universitas Palangka menyatakan sikap sebagai berikut :

1. Prihatin dengan sikap Kepolisian Balikpapan yang tidak mencerminkan nilai-nilai demokratis dan menganggap Polri gagal melindungi hak kebebasan masyarakat  dalam menyampaikan pendapat di depan umum, sebagaimamna  dilindungi UUD 1945

2. Mendesak Kapolri Tito Karnavian memecat secara tidak hormat oknum anggota Kepolisian yang melakukan tindak represif terhadap masa aksi Cipayung Balikpapan.