Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Austindo tak Terpengaruh Kebijakan AEON Jepang

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 16 Februari 2019 - 16:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) tidak terpengaruh dengan kebijakan yang diambil oleh AEON Jepang dengan menerapkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) bagi pemasok minyak sawit.

"Kami sudah sejak lama mengantongi sertifikat RSPO di seluruh lahan yang dimiliki," kata Corporate Secretary Austindo Nusantara Jaya, Naga Waskita, di Jakarta, Kamis (14/2).

Naga menilai, sertifikat RSPO membuat minyak kelapa sawit yang diproduksi bisa dengan mudah diterima oleh negara yang menjadi tujuan ekspor alternatif di luar seluruh negara anggota UE, China, dan India.

"Saat ini Austindo Nusantara Jaya memiliki area perkebunan yang tersebar di wilayah Sumatra Utara, Belitung, dan Kalimantan Barat. Dalam waktu dekat akan dibuka pula area perkebunan baru di Papua Barat," papar dia. 

Untuk diketahui, saat ini luas lahan yang dimiliki oleh Austindo Nusantara Jaya adalah sebesar 157.682 dengan luas area tertanam per Desember 2018 sebesar 54.678 hektare (ha). Lahan tersebut meliputi kebun inti seluas 50.200 ha dan kebun plasma seluas 4.478 ha.

AEON merupakan satu dari 40 perusahaan Jepang yang telah menyatakan diri untuk bergabung dengan RSPO. RSPO adalah asosiasi yang terdiri dari berbagai elemen dari berbagai sektor industri yang berkaitan dengan kelapa sawit, seperti perkebunan, pemrosesan, distributor, hingga industri manufaktur.

Turut bergabung pula di dalamnya investor, akademisi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang lingkungan yang bertujuan mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk produksi minyak sawit berkelanjutan.

RSPO didirikan pada 2004 dengan bermarkas di Zurich, Swiss, dan kesekretariatan berada di Kuala Lumpur, Malaysia, serta memiliki kantor cabang di Jakarta. Organisasi ini diklaim telah memiliki 1.000 anggota di lebih dari 50 negara. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru