Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wakil Bupati Tinjau Kolam Limbah PT SAL Sempat Bocor

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 21 Februari 2019 - 19:10 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Eldy meninjau kondisi kolam penampungan limbah PT Sumber Adinusa Lestara (SAL) yang beberapa haru lalu bocor hingga tumpah ke kawasan sekitar. 

Peninjauan yang dilakukan secara mendadak itu berlangsung Kamis (211/2/2019) siang. Sebelum cek lokasi, Wakil Bupati terlebih dulu menemui jajaran manajemen perusahaan dalam hal ini Mill Manager PT SAL Bertolumeus, serta menyampaikan langsung maksud dari kedatangannya. 

"Kedatangan kami ini bermaksud untuk meninjau dan memastikan langsung apakah pihak perusahaan sudah melakukan penanganan terhadap kolam limbah cair yang pada 19 Februari lalu sempat mengalami kebocoran itu atau belum. Kami juga ingin melihat kondisinya sekarang. Sekedar memastikan. Itu saja," ujar Riko Porwanto, mengawali pembicaraan. 

Tidak lama berselang, Wakil Bupati dan rombongan menuju lokasi yang dimaksud, dengan didampingi Mill Manager perusahaan, bagian humas perusahaan dan pegawai lainnya.

Di lokasi yang menjadi temuan kebocoran limbah, pihak perusahaan membenarkan bahwa pada 19 Februari lalu kolam limbah pabrik kelapa sawit (PKS) sempat mengalami kebocoran.

Mereka juga mengklaim bahwa kebocoran terjadi akibat adanya tanggul kolam yang mengalami abrasi karena hujan deras.

Mill Manager PT SAL Bertolumeus mengatakan, kebocoran sempat terjadi di kolam penampungan limbah tepatnya kolam bagian POME (Palm Oil Mill Effluent). Namun, pihak perusahaan langsung segera mengatasi kebocoran limbah yang jadi temuan Dinas Lingkungan Hidup (LHK) dan Kehutanan Lamandau itu. 

"Setelah kami diberitahu adanya kebocoran limbah, saat itu juga kami segera atasi dengan karung-karung yang berisi material tanah," katanya. 

Ditempat yang sama, wabup Riko Porwanto meminta agar pihak perusahaan betul-betul maksimal dalam mengelola limbah, jangan sampai limbah pabrik mencemari lingkungan. 

"Saya juga minta agar kebocoran limbah tidak terulang kembali, tolong periksa secara teliti kolam-kolamnya," tegas Riko.  (HENDI NURFALAH/B-3)

Berita Terbaru