BORNEONEWS, Sampit - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Supian Hadi, bingung terhadap kelangkaan elpiji bersubsidi yang terjadi. Pasalnya, jumlah elpiji tiga kiogram itu sudah sesuai kuota keluarga tidak mampu di daerah ini.

"Kuota elpiji 3 kilogram yang disiapkan sudah sesuai dengan jumlah keluarga tidak mampu," tegas Supian Hadi, Senin (25/2/2019). 

Terkait itu, dia memerintahkan tim untuk memantau sejumlah agen. Hasilnya, ternyata jumlah elpiji 3 kilogram sudah sesuai kuota. Namun saat di distribusi ke lapangan, ternyata jumlahnya masih kurang. Dan banyak masyarakat kurang mampu yang tidak kebagian. 

"Apakah elpiji bersubsidi itu dijual ke luar daerah, saya masih belum tahu. Yang pasti, saya minta tim menyelidikinya," kata Supian. 

Selain kemungkinan dijual ke luar daerah, dia juga menduga ada pangkalan yang mendistribusikan elpiji bersubsidi tidak tepat sasaran. Seperti kepada kalangan mampu atau berada.

"Mungkin juga ada orang kaya yang beli elpiji bersubsidi ini. Gara-gara ini elpiji langka," terang Supian. 

Supian Hadi meminta seluruh masyarakat yang tergolong mampu agat tidak membeli elpiji bersubsidi. Karena diperuntukan bagi warga kurang mampu yang memiliki penghasilan di bawah Rp 1,5 juta. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)