Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Malang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kurangnya Pendidikan Bermedsos, Isu Provokatif Mudah Disebarkan

  • Oleh Naco
  • 09 Maret 2019 - 10:38 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kurangnya pendidikan dan pemahaman tentang bermedia sosial membuat banyak pihak salah dalam menggunakannya, di antaranya untuk menyebar isu provokatif.

Ketua DPRD Kotawaringin Timur HM Jhon Krisli mengatakan, berita hoax dan isu provokatif mudah menyebar melalui media sosial, semuanya karena faktor teknologi yang begitu pesat.

Perkembangan teknologi itu tanpa dibarengi dengan pendidikan bermedsos yang baik bagi masyarakat. Akibatnya, tidak sedikit yang jadi korban hoax atau sejenisnya hingga berujung kepada proses hukum.

"Ini semuanya karena faktor teknologi yang begitu pesat. Harusnya terus disosialisasikan bagaimana menjadi pengguna media sosial yang baik dan bernilai positif baik untuk diri sendiri maupun orang lain," kata Jhon, Sabtu (9/3/2019).

Saat ini, kata Jhon, yang sangat cepat, mudah dan murah untuk media propaganda itu ada di medsos. Pengguna yang tidak menfilter mudah menyebarkan hingga menghasut pengguna lainnya untuk diadu domba.

Jhon menyarankan untuk menghadapi gempuran beragam isu di medsos ini bisa melalui peningkatan koordinasi antar tokoh agama, masyarakat hingga pemerintahan. Satu satunya jalan yang efektif ini adalah para tokoh itu diajak untuk bisa menangkal potensi-potensi masalah di masing-masing komunitas.

Karena kata dia, harus disadari kondisi sekarang jauh berbeda dengan 20 tahun silam. Di mana saat itu medsos tidak ada maka untuk menghasut dan adu domba perlu waktu, modal dan tenaga. Sehingga untuk menyebar isu provokasi itu sulit dilakukan. (NACO/B-2)

Berita Terbaru