Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kepulauan Selayar Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tak Ada Alasan Pojokkan Sawit Sebagai Pemicu Deforestasi 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 28 Maret 2019 - 11:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Para produsen minyak sawit dunia tengah digelayuti 'awan gelap' yang dikirimkan negara-negara Uni Eropa (UE), yang selalu menuduh sawit sebagai penyebab deforestasi dan bukan minyak nabati yang berkelanjutan.

Padahal, pengelolaan perkebunan sawit di Indonesia dan Malaysia sebagai penghasil minyak sawit terbesar dunia, telah melalui prosedur berkelanjutan dan memenuhi standar Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono mengungkapkan perkebunan kelapa sawit di seluruh dunia hanya menggunakan 17,32 juta hektare lahan atau 6 persen dari total luas lahan perkebunan minyak nabati dunia yang seluas 278,2 juta hektare.

Kelapa sawit dinilai menjadi komoditas paling efisien dalam penggunaan lahan, yakni dari lahan seluas 17,32 juta hektare, menghasilkan 56,65 juta ton atau menyumbang 40 persen dari total produksi minyak sawit global.

"Sekitar 17 juta hektare lahan sawit dari 278 juta hektare kebun minyak nabati. Kalau dibilang sawit 'the main cause of deforestation', ini justru sumbangan terhadap minyak nabati lebih besar dari kedelai yang menggunakan 110 juta hektare lahan," kata Joko.

Sementara itu, minyak nabati dari kacang kedelai menghasilkan 48,23 juta ton dari luasnya lahan 110,36 hektare.

Ia menambahkan bahwa penurunan fungsi lahan tidak hanya terjadi untuk minyak nabati, tetapi juga untuk peternakan atau grazing land seluas 400 juta hektare.

Di sisi lain, Komite Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) telah mengeluarkan 502 sertifikasi ISPO yang meliputi areal lebih dari empat juta hektare selama delapan tahun sejak dibentuk pada 2011 hingga Maret 2019.

Ketua Sekretariat Komisi ISPO R. Azis Hidayat di Jakarta, medio pekan ini, mengatakan 502 sertifikat tersebut terdiri atas 493 perusahaan, 5 koperasi swadaya, dan 4 KUD plasma dengan luas total areal areal 4.115.434 hektare.

"Ini menjadi pembuktian bahwa ISPO sebagai penyelamat lingkungan," katanya dalam acara 3rd International Conference and Expo on Indonesia Sustainable Palm Oil (ICE-ISPO).

Berita Terbaru