Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kendal Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Nilai Tukar Petani Tertinggi Selama Maret 2019 di Sektor Perikanan

  • Oleh Rahmat Gazali
  • 02 April 2019 - 18:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya -  Kepala Badan Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah Yomin Tofri mendata, dari kelima subsektor, nilai tukar petani (NTP) tertinggi ternyata berasal dari perikanan yakni 110,16%.

Disusul sektor hortikultura 103,61%, peternakan 102,15%, tanaman pangan 94,95%, dan tanaman perkebunan rakyat 88,19%. 

Berikut perkembangan nilai tukar dan indeks harga seluruh subsektor selama Maret 2019:

1. Tanaman Pangan

Nilai tukar hasil produksi pada subsektor tanaman pangan, hingga saat ini masih belum mampu mengimbangi tingginya tingkat harga kebutuhan konsumsi dan biaya produksi. 

Hal ini terlihat dari indeks harga yang diterima petani 127,34%, jauh lebih rendah dari indeks harga yang dibayar petani 134,11%.

Melemahnya nilai tukar subsektor ini dipengaruhi oleh penurunan indeks harga yang diterima petani 0,18 poin, ditambah dengan kenaikkan harga yang dibayar petani 0,57 poin. Menurunnya indeks harga hasil produksi terutama berasal dari kelompok padi 0,22 poin.

2. Hortikultura

Meningkatnya nilai tukar subsektor hortikultura 0,77 poin, dipengaruhi oleh kenaikkan indeks harga yang diterima petani 1,48 poin yang lebih tinggi dari kenaikkan indeks harga yang dibayar petani 0,46 poin. 

Kontribusi kenaikkan indeks harga yang diterima petani berasal dari kelompok sayur-sayuran 3,18 poin dan buah-buahan 0,97 poin.

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

Meningkatnya nilai tukar pada subsektor ini 1,34 poin, dipengaruhi oleh kenaikkan indeks harga yang diterima petani 2,22 poin atau lebih tinggi dari kenaikkan indeks harga yang dibayar petani 0,52 poin. 

Kontribusi kenaikkan indeks harga yang diterima petani, berasal dari menguatnya harga komoditas kelapa sawit. Meskipun terjadi peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, namun nilai tukar subsektor tanaman perkebunan rakyat merupakan yang terendah dibandingkan subsektor lainnya 88,19%.

4. Peternakan

Dibandingkan bulan lalu, subsektor peternakan mengalami penurunan nilai tukar 0,22 poin. 

Penurunan ini sebagai dampak dari lebih tingginya kenaikkan indeks harga yang dibayar peternak 0,51 poin, dibandingkan kenaikkan indeks harga yang diterima peternak 0,23 poin. 

Beberapa kelompok komoditas yang mengalami peningkatan indeks harga yakni ternak besar 0,83 poin dan ternak kecil 0,07 poin. Sedangkan kelompok lainnya yang mengalami penurunan antara lain hasil ternak (0,12 poin) dan unggas (0,08 poin).

5. Perikanan

Perikanan air tawar masih merupakan subsektor andalan di Kalteng. Selama Maret 2019, terjadi kenaikkan nilai tukar 0,72 poin akibat dari meningkatnya indeks harga yang diterima nelayan 1,34 poin lebih tinggi dari kenaikkan indeks harga yang dibayar nelayan 0,36 poin. 

Kenaikkan nilai tukar pada subsektor ini terutama berasal dari akumulasi kenaikkan nilai tukar kelompok perikanan tangkap 1,55 poin dan perikanan budidaya 0,95 poin. (GAZALI)

Berita Terbaru