Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lokasi Acara Mehampar Wadai Berpotensi Jadi Tempat Wisata Baru di Kotawaringin Barat

  • Oleh Wahyu Krida
  • 07 April 2019 - 09:28 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Lantaran antusiasme masyarakat yang besar terhadap kegiatan yang berpotensi  menjadi tempat wisata baru, yaitu Mehampar Wadai yang digelar dipinggir Sungai Arut,  Kelurahan Raja, Pangkalan Bun, Pemkab Kotawaringin Barat (Kobar) bakal mempertimbangkan pembangunan Water Front City (WFC) tahap II bakal dilakukan ke arah Kelurahan Raja.

Bupati Kobar Nurhidayah, Minggu (7/4/2019) mengatakan, saat ia bersama suami H.M Ruslan AS mengunjungi pelaksanaan kegiatan Mehampar Wadai, Sabtu (6/4/2019) ia mengaku surprised melihat antusias masyarakat yang mengunjungi dan membeli wadai pada acara tersebut.

"Kami lihat, antusias masyarakat sangat bagus. Memang lokasi jembatan yang menjadi tempat kegiatan mehampar wadai hanya menggunakan jembatan yang sudah ada. Namun keunikan kegiatan ini membuat masyarakat dari berbagai tempat sengaja datang guna menikmati ragam kuliner dan wadai atau kue tradisional, juga menikmati suasana pinggiran sungai," jelas Bupati.

Menurut Bupati, karena adanya event ini dan ternyata berpotensi menjadi ajang wisata serta sesuai tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk itulah ia sedang mempertimbangkan bahwa pembangunan WFC tahap II dilakukan ke arah Kelurahan Raja.

"Nanti akan kita evaluasi kegiatan ini apakah akan digelar di sepanjang jembatan di Kelurahan Raja atau di titik tertentu. Untuk itulah kita sedang mempertimbangkan lokasi ini menjadi prioritas pembangunan WFC tahap II. Lantaran embrio kegiatan yang digelar dipinggiran Sungai Arut yang berada di Kelurahan Raja ini sudah ada," jelas Bupati.

Pasalnya, lanjut Bupati, ada keunikan tersendiri dari kegiatan yang digelar pinggiran sungai ini.

"Bila kita melihat lokasi kegiatan ini, tentunya bukan berbicara layak atau tidak. Namun keunikannya itulah yang dicari masyarakat. Karena menikmati ragam kuliner dan kue tradisional ini terasa gregetnya bila dilakukan di tempat ini yaitu di pinggiran sungai. Seakan membawa kita kepada suasana nostalgia masa lalu yang indah," jelas Bupati. (KRIDA/B-5)

Berita Terbaru