Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Prospek Sektor Perkebunan Kelabu untuk Jangka Pendek

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 08 April 2019 - 08:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kebijakan Uni Eropa (UE) untuk melarang minyak sawit dalam pembuatan biofuel, dalam jangka pendek akan meredupkan prospek pelaku industri sawit meski masih ada sejumlah faktor positif yang mampu menahan kejatuhan harga minyak sawit lebih dalam.

Tim riset Kenanga Investment Bank Bhd (Kenanga Research), akhir pekan ini, mengatakan beberapa faktor positif tengah muncul di sektor perkebunan, beberapa berita negatif membaur dengan beragam sentimen negatif dan ini memberikan tekanan pada harga, yang meredupkan prospek sektor ini dalam jangka pendek.

“Selain itu, stok yang belum turun secepat perkiraan pada periode Januari hingga Februari 2019, juga turut memberikan tekanan," kata Kenanga Research dalam laporan outlook sektor perkebunan, baru-baru ini.

Namun demikian, seiring dengan surutnya berita negatif yang beredar dalam beberapa bulan ke depan, diyakini itu akan membuat harga minyak sawit kembali menguat.

“Dalam tiga bulan ke depan, beberapa faktor positif kami monitor, seperti turunnya stok di Malaysia dan Indonesia, meningkatnya ekspor ke China dan semakin jelasnya penerapan program biodiesel baru (B30 di Indonesia dan B20 di Malaysia).

Meski begitu, faktor positif itu diyakini sudah diantisipasi pasar. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru