Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Semarang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Akankah Awan Hitam Gelayuti Emiten Sawit Tahun Ini

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 09 April 2019 - 12:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kinerja emiten perkebunan kelapa sawit pada tahun lalu semakin 'dingin' seiring dengan melemahnya harga Crude Palm Oil (CPO). Kondisi ini masih akan terus berlanjut bila kondisi pasar global dan harga CPO belum pulih.

Dari 5 emiten kebun yang merilis laporan keuangan, hanya dua emiten yang membukukan kinerja positif, yakni PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) dan PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) masing-masing membukukan pertumbuhan pendapatan 10,28% dan 13,56% menjadi Rp19,08 triliun dan Rp2 triliun.

Tiga emiten lain yang membukukan pertumbuhan pendapatan terkontraksi yakni PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) masing-masing terkontraksi 6,26%, 15,18% dan 10,34%, dengan nilai pendapatan per 2018 masing-masing senilai Rp2,18 triliun, Rp4,01 triliun dan Rp14,19 triliun.

Direktur Keuangan ANJT, Lucas Kurniawan, mengatakan pihaknya memproduksi CPO sebanyak 246.138 ton atau naik 17,8% year on year. Penurunan kinerja keuangan pada 2018, karena harga CPO terus mengalami penurunan. 

"Penurunan harga CPO pada 2018 telah menyebabkan harga jual rata-rata sebesar US$504 per metrik ton, turun 17,8% dari harga jual 2017 senilai US$613 per metrik ton," katanya di Jakarta awal pekan ini.

Sementara itu, harga jual palm kernel (PK) pada 2018 senilai US$318 per metrik ton atau lebih rendah dibandingkan dengan harga jual PK pada 2018 senilai US$507 per metrik ton.

"Prospek bisnis CPO pada tahun ini masih tergantung beberapa faktor, terutama realisasi penyerapan biodiesel dan penerapan rencana B30 serta penyelesaian perang dagang antara AS dan China dan pemulihan perekonomian global," papar Lucas.

Lucas menambahkan, faktor lain yang mempengaruhi kinerja CPO adalah prediksi akan kembalinya El-Nino. Namun, hal ini dinilai terlalu dini. 

"Hal yang perlu diperhatikan pada tahun ini adalah keseimbangan pasokan dan permintaan," ujarnya.

Hingga Februari 2019, volume produksi CPO sebanyak 34.750 ton atau naik 6,6% dari periode yang sama 2018. Sementara itu, produksi inti sawit ANJT hingga Februari 2019 sebanyak 7.502 ton, naik 10,2 % dibandingkan dengan periode yang sama di 2018. 

Berita Terbaru