Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Tanjung Balai Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Studi: Minyak Sawit tak Berdampak Pada Risiko Penyakit Jantung

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 21 April 2019 - 06:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Banyak kritik yang dialamatkan pada minyak sawit, termasuk dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan penyakit lainnya.

Seorang pakar biokimia nutrisi dari Wayne State University, Prof Dr Pramod Khosla, mengatakan banyak studi yang menunjukkan bahwa lemak jenuh tidak berdampak pada risiko penyakit jantung.

Ia juga menyebutkan minyak sawit adalah minyak makan yang seimbang antara kandungan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.

“Penyakit jantung berkembang sejak bertahun-tahun lalu dan ini bukan disebabkan oleh salah satu komponen makanan," ujar Khosla dalam seminar nutrisi di Putrajaya, Malaysia, akhir pekan ini.

Menurut Khosla, salah satu penyumbang terbesar penyakit jantung adalah terlalu banyak mengonsumsi garam, yang dapat memicu hipertensi, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Ia menyarankan bahwa makanan yang sehat adakah yang mengandung beragam nutrisi beragam, dan minyak sawit adalah termasuk dalam makanan sehat.

Khosla menjelaskan 50g minyak sawit bisa ditambahkan pada makanan sehat, karena dalam program diet sehat, total lemak yang disarankan mencapai 50%-60% dari total asupan makanan.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa lemak itu terkandung dalam banyak sumber yang sering tak disadari, seperti kue, biskuit, susu dan daging, dan minyak sawit serta minyak makan lainnya bisa mencapai 50g dari kandungan lemak total. (NEDELYA RAMADHANI/m)
 

Berita Terbaru