Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Asmat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

CPO Kemungkinan Loyo Lagi, Ini Penyebabnya

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 09 Mei 2019 - 10:36 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sehari setelah melonjak hampir 3%, harga minyak sawit mentah (CPO) berjangka kembali terpukul, Rabu (8/5/2019). 

Kondisi itu lebih dipengaruhi oleh estimasi masih tingginya stok minyak sawit Malaysia hingga akhir tahun ini. 

Pada penutupan perdagangan Rabu, harga CPO kontrak pengiriman Juli di Malaysia Derivatives Exchange melorot hingga 1,03% ke level RM2.019 per ton. 

Seorang pelaku pasar di Jakarta, Kamis (9/5/2019), mengatakan prediksi tingginya stok di Malaysia yang berkisar antara 2,7-3,4 juta ton, direspons negatif pasar.

Tingginya stok minyak sawit Malaysia disebabkan oleh produktivitas perkebunan sawit yang meningkat akibat cuaca yang mendukung tahun ini. Selain itu, pohon sawit muda yang ditanam beberapa tahun lalu sudah mulai masuk masa dewasa yang siap dipanen.

Indikasi meningkatnya stok ini sudah terlihat sejak Januari dan Februari 2019, di mana produksi CPO masing-masing mencapai 1,73 dan 1,54 juta ton. Angka itu adalah yang tertinggi sejak 2000 untuk produksi periode Januari dan Februari. 

Selain itu, tekanan terhadap pasar juga dipengaruhi oleh belum redanya ketegangan dagang antara AS dan China. Terlebih setelah Presiden AS Donald Trump melalui Twitter mewacanakan memberlakukan tarif baru sebesar 25% bagi produk asal China yang senilai US$200 miliar. Tak hanya itu, Trump juga berniat menerapkan bea masuk 25% terhadap produk China senilai US$325 miliar yang sebelumnya bebas bea masuk.

Kondisi itu jelas memicu gonjang-ganjing di pasar, yang membuat tekanan terhadap pasar global secara keseluruhan. (NEDELYA RAMADHANI/m)


TAGS:

Berita Terbaru